News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mantan Istri Sule Meninggal

Hasil Autopsi Lina Jubaedah Ibunda Rizky Febian Diumumkan, Dokter Ahli Forensik Jelaskan soal Lebam

Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: Wulan Kurnia Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lina Jubaedah besama anak-anaknya sebelum bercerai dengan Sule

TRIBUNNEWS.COM - Hasil autopsi Lina Jubaedah, mantan istri Sule, akhirnya diumumkan pada Jumat (31/1/2020).

Pengumuman hasil autopsi Lina Jubaedah disampaikan dalam konferensi pers di Mapolrestabes Bandung yang dihadiri oleh pihak Polda Jawa Barat dan dari laboratorium forensik.

Penyidik Satreskrim Polrestabes Bandung memastikan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada diri mendiang Lina.

Sebelumnya anak pertama Lina dan Sule, Rizky Febian telah melaporkan kejanggalan kematian ibunya pada Senin (6/1/2020).

Kejanggalan yang dimaksud dalam laporannya tersebut lantaran ditemukan beberapa seperti bekas lebam pada tubuh Lina.

Adapun konferensi pers dalam pengumuman hasil autopsi Lina, Dokter spesialis forensik RS Sartika Asih, dr Fahmi Arif mengklarifikasi adanya pemahamanan yang salah soal lebam.

"Jadi mungkin dipikir bahwa lebam ini diakibatkan karena kekerasan. Karena sering kita menganggap bahwa memar itu sama dengan lebam," ujar Fahmi di Mapolrestabes Bandung, Jumat (31/1/2020) dilansir KH Infotainment.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Saptono Erlangga mengumumkan hasil autopsi Lina Jubaedah, mantan istri komedian Sule. Pihak kepolisian menjawab tuduhan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) hingga mengungkap penyakit apa saja yang diderita ibunda Rizky Febian tersebut. (YouTube KH INFOTAINMENT)

Fahmi menjelaskan, lebam adalah hal yang normal terjadi pasca seseorang meninggal dunia.

Adapun lebam tersebut timbul sekitar 20 - 30 menit pasca kematian.

"Ada suatu daerah yang dialiri pembuluh darah kaviler namun berhenti darahnya karena sudah melalui kematian," ujarnya.

Lebih lanjut, kondisi tersebut akan memberikan pewarnaan pada kulit, seperti merah keunguan yang akan menjadi gelap kalau ada mekanisme hipoksia.

"Sebelum kematian itu ada posisi di mana kadar oksigennya sedikit dan karbondioksida meningkat," jelasnya.

Kemudian Fahmi juga menjelaskan pengertian memar dan soal terjadinya memar secara medis.

"Memar itu adalah pecahnya pembuluh darah di bawah jaringan kulit yang biasanya disebabkan kebanyakan oleh kekerasan. Dan pengaturannya berbeda antara memar dan lebam," ungkapnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini