TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat militer Khairul Fahmi menilai TNI menunjukkan kesiapsiagaannya dengan siap menambah pesawat untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Wuhan, China.
"Dalam hal ini TNI sudah menunjukkan kesiapsiagaannya. Ini adalah tugas perbantuan, jadi kesiapan TNI tentu saja akan menyesuaikan rencana kontingensi terkait perlindungan warga negara kita yang disusun pemerintah dan memperhatikan dinamika," ujar Khairul, ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (31/1/2020).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, nantinya pemerintah disebut akan mengirim dua pesawat jenis Boeing dan satu pesawat jenis Hercules. Atau opsi lain menggunakan pesawat carteran.
Baca: Banyak Toko Tutup, Mahasiswa Indonesia di China Mulai Kesulitan Makanan, Ingin Pulang, Ini Videonya
Namun, apakah jenis pesawat tersebut yang akan digunakan, Khairul mengatakan hal itu terkait dengan protokol negara China serta kebijakan dari Kementerian Luar Negeri RI.
"Soal apakah yang digunakan itu tetap dua B-737 dan satu C-130 TNI AU, atau menggunakan pesawat carter karena itu terkait dengan protokol negara tujuan. Nah soal ini Kementerian Luar Negeri yang menjadi leading sector-nya," jelas Khairul.
Baca: Mahasiswa Indonesia di Wuhan Gembira sekaligus Waspada Dengar Info Evakuasi dari Pemerintah
Di sisi lain, Khairul juga menilai TNI turut bertanggung jawab untuk mendukung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) guna melakukan karantina WNI yang akan dievakuasi.
"TNI harus mendukung Kementerian Kesehatan untuk menyiapkan fasilitas karantina sementara yang memadai baik dari aspek medis maupun non-medis bagi para WNI yang dievakuasi," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah terus menggodok rencana evakuasi WNI di Provinsi Hubei, khususnya wilayah Wuhan, China yang menjadi asal virus corona. Untuk itu, TNI AU bersiap menambah pesawat yang diperlukan dalam membawa WNI kembali ke Indonesia.
"Kita menyiapkan dua (pesawat) boeing dan satu (pesawat) hercules. Kalau misalnya bertambah sesuai perintah Panglima, kita siap," ujar Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna usai rapim TNI AU 2020 di Puri Ardhya Garini, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (30/1/2020).
Ia menegaskan jika TNI AU siap kapan pun pemerintah menugaskan untuk melakukan proses evakuasi WNI di Wuhan. Namun demikian, hingga saat ini ada beberapa hal teknis dan operasional yang masih terus dipertimbangkan.
Baca: Status Lock Down Membuat Mahasiswa Indonesia Tertahan di Wuhan, Tak Bisa Pulang ke Tanah Air
"Jadi perkembangan terakhir yang saya monitor masih mempertimbangkan beberapa hal teknis dan operasional. Kalau kita lihat pemerintah Jepang dan Amerika menggunakan pesawat charter, itu juga menjadi salah satu bahan pertimbangan," ungkap Yuyu.
"Tapi yang jelas kami, TNI AU, menyiapkan alutsista apabila pemerintah memerintahkan kapan pun kepada AU untuk menjemput saudara kita yang berada di Wuhan, China," sambungnya.
Selain menyiapkan pesawat evakuasi, Yuyun mengatakan TNI AU juga akan menyiapkan batalion kesehatan untuk menangani WNI. Dalam teknis pelaksanaannya, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan.
Baca: Wabah Virus Corona, Diperkirakan 243 WNI di Provinsi Hubei yang Akan Dievakuasi Pemerintah
Seperti diketahui, Kota Wuhan saat ini telah ditutup pemerintah China. Sejumlah mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Wuhan beberapa kali menyampaikan curhatan untuk bisa dijemput karena kondisi di Wuhan digambarkan mencekam akibat wabah virus corona.