Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Charles Honoris mengapresiasi pemulangan warga negara Indonesia (WNI) dari China. Menurutnya, pemulangan tersebut mencegah penyebaran virus corona kepada para WNI.
Bahkan, pemerintah dinilai mempersiapkan dengan baik tempat karantina bagi WNI. Yakni sesuai dengan standar WHO terkait protokol observasi di pangkalan militer milik TNI di Natuna.
"Langkah pemerintah mencegah penyebaran virus corona dengan memulangkan 238 WNI dari Provinsi Hubei patut diapresiasi," ujar Charles, kepada Tribunnews.com, Senin (3/2/2020).
Charles juga mengatakan keputusan tepat diambil pemerintah terkait pencabutan sementara bebas visa kunjungan China maupun larangan penerbangan dari dan ke negara tersebut.
Baca: Warga Tolak Keras Karantina di Natuna, Rodhial Huda: Jarak yang Disampaikan Pemerintah Tak Benar
Politikus PDI Perjuangan itu menyebut langkah ini menunjukkan bahwa keselamatan warga negara adalah prioritas utama bagi pemerintah.
"Apresiasi yang tinggi juga layak diberikan kepada 42 anggota tim evakuasi yang berangkat ke Tiongkok dan KBRI Beijing yang sudah berjibaku dalam pemulangan WNI," kata dia.
Ia mengatakan kerja sama lintas kementerian dan pihak lainnya dalam menghadapi wabah ini haruslah dicontoh anak muda untuk menghadapi berbagai masalah ke depan.
Lebih lanjut, Charles mengimbau pemerintah bisa menawarkan bantuan ke China sebagai negara sahabat, bentuk solidaritas dan simpati terkait musibah wabah virus corona. "Harapan kami tentunya situasi di China bisa segera membaik dan wabah virus corona bisa segera teratasi," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah mengambil langkah untuk memberhentikan sementara fasilitas bebas visa kunjungan dan visa on arrivals untuk warga negara RRT (China).
Pemberhetian itu dikhususkan bagi WN RTT yang bertempat tinggal di mainland China.
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai menggelar rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Jokowi di Lanut Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (2/2/2020).
"kebijakan pemberian fasilitas bebas visa kunjungan dan visa on arrivals untuk warga negara RRT yang bertempat tinggal di mainland China untuk sementara dihentikan," kata Retno.
Retno pun tak menyebutkan sampai kapan pembatalan penerbangan itu dilakukan. Tentunya, pemerintah masih akan terus memantau kondisi terkini hingga dinyatakan aman.
Retno juga mengatakan, pemerintah RI memberhentikan sementara penerbangan langsung ke dan dari China mulai Rabu (5/2/2020) mendatang.
"Penerbangan langsung dari dan ke mainland RRT (China) ditunda untuk sementara mulai hari Rabu pukul 00.00 WIB," ujar Retno.