"Hal ini sangat penting di dalam prinsip kehati-hatian sesuai dengan prosedur WHO yang dilakukan," tegasnya.
Sementara itu, apabila semua WNI dalam kondisi sehat maka observasi akan dilakukan selama 14 hari di Natuna.
Terawan menyebut, pihaknya akan melaksanakan kegiatan untuk menjaga imunitas para WNI ini.
Yakni dengan mengadakan serangkaian kegiatan gerakan hidup sehat.
"Kalau mereka sudah dinyatakan sehat semua otomatis kegiatan observasinya yang menjaga imunitas tubuh mereka," jelas Terawan.
"Mereka tetap enjoy dan adanya gerakan masyarakat hidup sehat," imbuhnya.
Sementara itu, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Wiedra Woworuntu mengimbau warga Natuna agar tidak resah dan cemas dengan kedatangan WNI dari Wuhan.
Hal ini ia sampaikan dalam program Apa Kabar Indonesia Malam yang dilansir dari YouTube Talk Show TvOne, Minggu (2/2/2020).
"Kita lihat bahwa SARS pada 2003 itu juga lebih tinggi ya 10 persen (angka kematian)."
"Kalau ini (virus corona), kita lihat virus yang ditakuti masyarakat ini angka kematiannya baru sekira 4 persen," ungkapnya.
Selain itu, korban meninggal akibat virus ini mayoritas adalah orangtua dengan penyakit lain yang diderita.
"Tapi saya sih mengimbau aja bahwa masyarakat jangan terlalu berlebihan untuk menanggapi bahwa penyakit ini sangat berbahaya begitu," kata Wiedra.
Wiedra menegaskan, adapun WNI yang dipulangkan dari Wuhan semuanya dalam kondisi dan keadaan yang sehat.
Warga Natuna Tolak WNI dari Wuhan