TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan keinginannya agar Indonesia memiliki senjata nuklir.
Impian ini muncul setelah ia bertemu dengan banyak jenderal dari negara yang telah mengembangkan senjata tersebut dalam agenda World Economic Forum yang dihelat di Davos, Swiss, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, saat itu Indonesia tidak begitu diperhitungkan dalam perbincangan mengenai sistem pertahanan.
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam acara 'Soft Launching Agriculture War Room (AWR)' di gedung Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (4/2/2020).
"Kita tidak dianggap (karena tidak punya senjata nuklir)," ujar Luhut.
Baca: Sempat Jadi Pesaing Jokowi di Pilpres, Luhut Sebut Prabowo Sosok Rival Kesatria
Baca: Cerita Luhut Soal Curhatan Prabowo 100 Hari Menjabat sebagai Menhan
Perlu diketahui, sejumlah negara yang memiliki senjata nuklir saat ini diantaranya Korea Utara dan China.
Ada pula Iran kini tengah mencoba mengejar untuk mengembangkan program senjata satu ini.
Luhut kemudian menambahkan, saat itu pun dirinya mencoba menjelaskan bahwa Indonesia adalah negara yang sangat potensial dalam memiliki seluruh sistem pertahanan canggih, termasuk nuklir.
"(Saat itu) saya ingin bilang, 'you know what, negara kami punya semua'," tegas Luhut.
Obrolan para jenderal antarnegara di pertemuan Davos itu ternyata semakin memicu keinginan Luhut agar Indonesia juga memiliki sistem senjata yang ditakuti banyak negara di dunia ini.
Meskipun keinginan Luhut ini telah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), tampaknya ia harus sabar menunggu impiannya terealisasikan karena Jokowi masih mempertimbangkan hal itu.
"Saya juga sebagai Jenderal sudah terpikir itu, pengen juga (Indonesia) punya nuclear power," kata Luhut.