"Akhirnya kami ajak ke dalam untuk menyampaikan aspirasi dari masyarakat Natuna," ucap dia.
"Di situ beliau juga berjanji menerima aspirasi dan malamnya beliau berjanji akan memberikan informasi dan kejelasan seperti yang kami inginkan," lanjutnya.
Andes mengungkapkan, telah menunggu Terawan hingga malam hari.
Namun ternyata Terawan sedang dalam waktu istirahatnya.
Kala itu kantor DPRD telah kedatangan kembali para masyarakat Natuna yang ingin mengetahui kejelasan soal informasi yang mereka dapatkan.
Andes menjelaskan, para anggota DPRD serta masyarakat Natuna merasa berada di dalam posisi yang terancam.
Hal tersebut dikarenakan pihaknya dan warga hanya menginginkan Terawan memberikan informasi lengkap.
"Hingga pukul 22.00 WIB saya tunggu, tidak hadir rupanya beliau sudah istirahat," ungkap Andes.
"DPRD sudah ramai dan dikepung kembali oleh warga, di situ kami merasa posisi kami sangat terancam."
"Karena kami hanya ingin mendengar klarifikasi atau informasi dari Menkes," tandasnya.
Selama beberapa hari setelah itu, Andes terus mencari informasi mengenai kebenaran tersebut.
Andes menuturkan telah melakukan berbagai upaya seperti menghubungi pihak terkait.
Namun Terawan maupun instansi yang lain tidak memberikan respon Andes.
"Jadi maksud kami kok begitu saya telepon ngga diangkat, padahal Menkes sudah janji apabila ada sesuatu yang kurang kondusif beliau akan hadir," ucap Andes.