Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, NATUNA - Teriakan anak-anak Paud Mercy di Bunguran Timur, Ranai, Natuna kini tidak lagi nyaring.
Nyanyian-nyanyian lantang serta deru sepatu dari anak-anak yang saling kejar-kejaran juga tidak terasa.
Sayup-sayup hanya terderang suara bersautan di halaman depan Paud Mercy. Rupanya ada tiga anak murid yang tengah bermain.
Tribunnews.com menyapa mereka dan bertemu dengan seorang guru berambut panjang yang dipanggil Miss oleh ketiga anak tersebut.
Sang guru menyampaikan hari ini, Selasa (4/2/2020) hanya tiga anak di paud tersebut yang masuk sekolah. Inilah penyebab sekolah tampak sepi.
Menurut sang guru, banyak orang tua yang memproteksi anaknya, tidak sekolah lantaran cemas dengan virus corona.
"Dari 16 murid, yang masuk hanya tiga anak ini. Tadi mereka ke sekolah ya seperti biasa dan menggunakan masker," ucap guru tersebut.
Lantaran sekolahnya tidak seperti biasa, ketiga anak tersebut kompak menanyakan kemana teman-teman mereka.
Baca: Menteri Wishnutama Prediksi Virus Corona Rugikan Pariwisata 4 Juta Dollar AS
Sang guru menjelaskan teman-teman yang lain belum tiba di sekolah. Mendapat penjelasan tersebut, ketiga anak ini kembali asyik bermain.
Meski yang datang ke sekolah hanya tiga orang. Proses belajar mengajar tetap berlangsung. Anak-anak ini belajar pukul 08.00 WIB-11.00 WIB.
Walau hanya bertiga, amatan Tribunnews.com mereka tetap asyik bermain ayunan dan perosotaan serta main drama keluarga.
Puas bermain, ketiga anak-anak yang menggunakan seragam kotak-kotak ini masuk ke dalam kelas untuk belajar seni melipat kertas atau origami.
Lebih lanjut Kepala Paud Mercy, Cenderawasih Girsang menuturkan kegiatan belajar mengajar anak-anak Paud akan berlangsung seperti biasa.
Dia menyadari banyak anak-anak yang tidak bersekolah karena orang tuanya khawatir. Untuk itu, Cenderawasih Girsang tidak pernah bosan memberikan imbauan ke wali murid.
"Kami imbau ke orang tua, anak-anaknya dijaga. Kurangi main di luar rumah dan keramaian. Lalu tetap diberikan makanan bergizi," tambahnya.
Cenderawasih Girsang menuturkan meski anak-anak di Paud masih kecil, pihaknya tetap tidak meliburkan anak-anak.
Sekolah yang dipimpinnya itu mengikuti aturan dari Pemerintah Kabupaten Natuna yang mencabut surat edaran tentang libur sekolah selama dua minggu.
"Kami ikut surat edaran yang ditandatangani Pak Sekda Natuna. Awalnya kan libur dua minggu. Lalu ada edaran lagi, anak-anak diminta masuk," tambahnya.