Sebelum Anda melaporkan ke Polisi terkait kasus prostiusi di Padang, apakah ada koordinasi Anda dengan DPP Gerindra?
Loh ini kan, kewenangan saya sebagai anggota DPR yang mewakili daerah Sumatera Barat 1.
Konstituen kami merasa gelisah, khawatir terhadap kondisi yang ada, kita tahu LGBT meningkat di sana, trend HIV luar biasa, meningkat di sana.
Apakah saya diam saja kalau ada yang melapor? diem saja, jangan, bukan kewenangan saya, apakah saya harus begitu?
Baca: Ada Kisah Menarik di Balik Orang Tua di Jogja Beri Nama Anaknya Alhamdulillah Rejeki Hari Ini:
MKD DPR mengatakan akan memeriksa Anda dalam kasus ini jika ada pihak yang melaporkan tindakan Anda. Apakah siap jika diperiksa MKD?
Sebagai anggota DPR yang taat undang-undang, taat hukum dan prosedur, silahkan saja kalau ada yang melaporkan saya ke MKD.
Itu hak orang yang ingin melaporkan.
Bagi saya risiko perjuangan, saya hanya melaksanakan amar ma'ruf nahi mungkar.
Sesuai aspirasi masyarakat yang milih saya, saya dipilih rakyat dan diminta rakyat yang memilih saya untuk berjuang melawan kemaksiatan.
Kalau amar ma'ruf nahi mungkar ini dianggap salah, dibully, dimaki, dicaci, itu risiko perjuangan.
Saya akan pertanggung jawabkan dunia dan akhirat, kalaupun dipangil MKD saya akan datang, inilah risiko perjuangan.
Baca: Invetasi Baru Tertunda, REI Pastikan Sektor Properti Ikut Terdampak Virus Corona
DPP Gerindra pun akan memanggil Anda Pekan depan untuk diminta ketarangannya, bagaimana Anda menyikapinya?
Tentu sebagai kader Partai Gerindra yang loyal dan taat pada pimpinan.
Kalau pak Sekjen Gerindra memanggil saya, tentu saya akan siap datang bertemu dengan beliau.
Menjelaskan secara utuh dan detail, kronologis yang ada, apalagi beliau sebagai ketua fraksi di DPR, tentu saya akan taat dan patuh memenuhi undangan beliau.