TRIBUNNEWS.COM - Wacana pemulangan 660 Warga Negara Indonesia (WNI) mantan anggota Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) menuai pro dan kontra.
Pemerintah dan sejumlah fraksi di DPR RI tegas menolak kepulangan WNI eks ISIS tersebut.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Adies Kadir juga berpendapat senada untuk menolak wacana pemulangan mantan anggota ISIS.
Menurut Adies, pemulangan WNI eks ISIS bahkan dinilai lebih berbahaya dibanding virus corona.
Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah kanal YouTube TVOneNews, Jumat (7/2/2020).
"Kita tahu ISIS ini ada yang menyatakan bahwa virus ISIS ini lebih bahaya dari virus corona," ungkap Adies Kadir.
Adies Kadir menilai mantan anggota ISIS sudah kehilangan warga kenegaraan lantaran sudah mengikrarkan diri kepada negara Suriah.
Hal itu mengacu pada Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005.
Lebih lanjut, Adies mengatakan pemerintah Indonesia seharusnya mengetahui siapa yang bisa menjamin eks ISIS ini benar-benar kembali kepangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Pertama, kita harus tahu dulu siapa yang bisa menjamin orang-orang ini nanti sampai di sini betul-betul kembali kepangkuan NKRI."
"Artinya, seseorang ini yang sudah meninggalkan NKRI dengan sesuka hati bahkan mereka melecehkan negara kesatuan kita," terang Adies.
Sehingga, Adies menuturkan pemulangan mantan anggota ISIS ini perlu disaring kembali apabila ingin masuk ke Indonesia.
Jokowi Tolak Pulangkan 660 WNI Eks ISIS ke Indonesia, Mahfud MD Singgung Bahaya hingga Nasib Mereka
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak ingin 660 WNI eks ISIS dipulangkan ke Indonesia.