TRIBUNNEWS.COM, PALU - Buaya berkalung ban viral di Kota Palu setelah kembali menampakkan diri beberapa waktu lalu.
Kemunculannya kemudian membuat upaya untuk menyelamatkannya dilakukan oleh beberapa pihak.
Dahulu Panji Petualang pernah melakukan upaya penyelamatan namun gagal.
Terbaru Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulteng menggelar sayembara untuk menyelamatkan buaya berkalung ban tersebut.
Berikut lika liku upaya penyelamatan buaya berkalung ban di Kota Palu.
1. Viral sejak awal tahun 2019
Penampakan buaya dengan leher terjerat ban bekas pertama kali terlihat tahun 2016.
Buaya berkalung ban muncul lagi di sekitar Jembatan Palu 1 di Jalan Gajah Mada, Kota Palu pada awal 2019 dan menjadi viral.
Kemunculan buaya di Sungai Palu menarik perhatian siapa pun yang lewat.
"Baru ini lagi itu buaya muncul, padah sudah lama tidak muncul," ungkap Harsono, pengendara yang ikut melihat buaya tersebut, Rabu (20/3/2019)
Warga yang melihat kemunculan buaya itu, ramai-ramai mengabadikan dengan telepon seluler.
Meski begitu, kemunculan buaya itu tidak berlangsung lama, bahkan tidak sampai 15 menit.
Warga yang melihat pun langsung bubar.
"Tidak lama, mungkin takut dia, karena sudah makin banyak orang," tambah Yuni, warga lainnya.
Buaya dengan ban melingkar di lehernya itu memang sudah sejak lama kerap muncul di Sungai Palu.
"Ukuran kaya besar pohon kelapa sudah," jelasnya.