TRIBUNNEWS.COM - Penyanyi Rizky Febian akhirnya buka suara meski sebelumnya sempat bungkam terkait laporannya ke Polrestabes Bandung soal kematian sang ibunda, Lina Jubaedah.
Rizky Febian mengaku lega mendengar hasil autopsi ibundanya.
Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah kanal YouTube KH INFOTAINMENT, Jumat (7/2/2020).
"Alhamdulillah dong kalau sudah ada hasilnya. Mama jauh lebih tenang," papar Rizky.
Adapun Lina meninggal dunia di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (4/1/2020) pada pukul 05.30 WIB.
Sementara itu, Rizky mengungkap alasan lain dirinya mengusulkan jenazah Lina Jubaedah agar diautopsi.
Alasannya bukan curiga namun untuk memindahkan makam almarhumah.
“Kenapa Iky mengusulkan untuk autopsi, karena perpindahan (makam) itu nggak gampang," kata Rizky Febian.
"Harus ada hitam di atas putih, tanda tangan dari kedua belah pihak, segala macam,” sambungnya saat ditemui di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (7/2/2020).
Semula, makam Lina terletak di Jalan Sekelimus, Bandung.
Setelah dilakukan autopsi, jenazah kembali dimakamkan di Ujung Berung, Bandung.
Hasil Autopsi Jenazah Lina Jubaedah Bukan karena Kekerasan atau Racun
Hasil autopsi mantan istri komedian Sule, Lina Jubaedah telah diumumkan Polda Jawa Barat, Jumat (31/1/2020).
Autopsi yang dimulai pada Kamis (9/1/2020) dilakukan karena laporan Rizky Febian pada pihak kepolisian.
Rizky melapor terkait adanya kecurigaan atas meninggalnya sang ibunda ke Polrestabes Bandung, Senin (6/1/2020).
Berdasarkan keterangan saksi, kelengkapan barang bukti, dan hasil autopsi menunjukkan Lina meninggal karena sakit bukan kekerasan.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Saptono Erlangga menyampaikan penyebab kematian ibunda Rizky Febian tersebut.
Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah kanal YouTube Official iNews, Sabtu (1/2/2020).
"Dapat dijelaskan bahwa kematian saudari Lina Jubaedah binti Sakim almarhum bukan karena adanya kekerasan," terang Kombes Pol Saptono Erlangga.
"Maupun racun di dalam tubuh Lina," lanjutnya.
Saptono menjelaskan kematian Lina disebabkan karena berbagai penyakit.
"Adanya gambaran penyakit hipertensi yang kronis, kemudian adanya tukak atau luka pada selaput lendir lambung."
"Adanya batu empedu pada saluran empedu, kemudian pembesaran atau hipertrofi pada organ jantung," jelas Saptono.
Dari hasil autopsi jenazah Lina, dugaan tindak pidana tentang pembunuhan berencana itu tidak terbukti.
Pihak kepolisian pun menghentikan kasus kematian Lina Jubaedah.
Detik-detik Lina Jubaedah Ambruk Sebelum Meninggal, Teddy Sebut Sempat Kejang
Suami mendiang Lina Jubaedah, Teddy Pardiyana menjelaskan kronologi sang istri sebelum meninggal dunia.
Sebelum dilarikan ke rumah sakit, Teddy mengungkapkan kejadian yang dialami Lina Jubaedah saat berada di kediamannya.
Teddy mengatakan, sang istri sebelum meninggal sempat mengalami pingsan dan kejang.
Saat itu, selain Teddy, juga ada anak Lina dan Sule yakni Putri Delina, Rizwan, Ferdinand dan sejumlah orang lainnya di dalam rumahnya.
"Pas almarhumah sudah beres ngasih susu (bayinya), lalu salat, lalu bruk (jatuh)," ungkap Teddy.
Saat Lina jatuh pingsan, Teddy tengah membuatkan teh untuk istrinya.
"Saya (sudah) bangun lagi buat teh kesenangan istri," lanjut Teddy.
"Udah pingsan, saya langsung bawa tabung oksigen," katanya.
Lina Jubaedah pingsan setelah membuka mukenanya dalam keadaan seperti orang sujud.
"Pas sudah beres (salat), buka mukena, tergeletak. Itu langsung dipindahin posisinya, karena kayak posisinya engap gitu ya, tengkurap mau sujud. Lalu diangkat ke kasur," terang Teddy.
Kemudian, Teddy mengangkat tubuh Lina ke kursi roda, sekaligus memasang tabung oksigen sebagai alat bantu pernapasan.
Pernyataan Teddy rupanya sesuai dengan rekaman CCTV yang ditayangkan tersebut.
Dalam rekaman CCTV, tampak empat orang terdiri dari tiga laki-laki dan satu perempuan berusaha menolong Lina yang tampak lemas.
Saat berada di kursi roda, Lina terlihat sudah tak memberikan respon apapun.
"Langsung dibawa ke Rumah Sakit Al Islam karena posisinya deket dari rumah," terang Teddy.
Lina masuk ke ruang UGD, lalu dipasang selang oksigen dan pengukur detak jantung.
Teddy mengatakan, saat itu detak jantung Lina tidak terlihat di monitor rumah sakit.
Petugas medis telah melakukan berbagai upaya namun tidak membuahkan hasil.
Kemudian, Lina Jubaedah dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)