TRIBUNNEWS.COM - Anggota DPR RI dari fraksi Gerindra, Andre Rosiade menjadi sorotan belakangan ini.
Hal itu dikarenakan tindakannya yang membuat heboh publik.
Andre diketahui mengikuti penggerebekan pekerja seks komersial (PSK) di Padang, Sumatera Barat.
Penggerebekan itu dilakukan pada 26 Januari 2020 silam di Hotel bintang lima bernama Kryad Bumi Minang.
Alasan dari Andre Rosiade yang ikut menggerebek PSK itu dinilai publik ganjal.
Pasalnya, baru-baru ini diketahui ada sebuah struk kuitansi pemesanan kamar hotel atas nama dirinya.
Dimana kamar yang dipesan itu merupakan lokasi penggerebekan PSK.
Kabar yang beredar lagi-lagi menunjukan indikasi adanya skenario penggerebekan yang sengaja dilakukan Andre Rosiade.
Buntutnya adalah Andre dikecam oleh banyak pihak terkait keterlibatan dirinya sebagai wakil rakyat dalam penggerebekan tersebut.
Satu di antara kelompok masyarakat yang mengecam Andre Rosiade adalah Jaringan Aktivis Indonesia (Jarak Indonesia).
Rencananya, mereka akan melaporkan Andre Rosiade ke Mabes Polri pada Senin (10/2/2020) esok hari.
Ketua DPP Jarak Indonesia, Donny Manurung, membenarkan pelaporan tersebut.
Menurutnya satu di antara pertimbangan melaporkan Andre adalah dirinya tidak memiliki fungsi sebagai pro justitia.
"Andre Rosiade adalah anggota DPR yang seharusnya tidak memiliki fungsi sebagai pro justitia dalam penegakan hukum."