News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Balapan Mobil Listrik Formula E

Respons Tudingan Miring Soal Gelaran Formula E, M Taufik: Pemerintah Pusat Saja Tidak Melarang

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi Gerindra M Taufik di balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2020).

Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI fraksi Gerindra M Taufik menanggapi santai tudingan miring soal perhelatan Formula E di Jakarta.

Kata dia, pemerintah pusat sendiri tidak melarang kegiatan tersebut digelar.

Sehingga, tidak ada alasan bagi pihak manapun menganulirnya.

"Buat saya yang paling prinsip, bahwa pemerintah pusat dalam hal ini Setneg juga tidak melarang. Kan sederhana saja," kata Taufik saat ditemui di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2020).

Ditanya soal tudingan fraksi PDIP yang menyebut anggaran Formula E bengkak dua kali lipat dibanding Hongkong, Taufik menjelaskan kondisi itu sangat bergantung pada kebutuhan.

Tidak sesuai jika faktor itu dibandingkan secara apple to apple.

Baca: Penemuan Emas Batangan dengan Gambar Soekarno di Jambi, Sempat Ditawar Rp 750 Juta

Terlebih, Jakarta baru pertama kali menggelar balap mobil listrik berkelas internasional.

"Kalau soal anggaran, tergantung kebutuhan. Sulit untuk membandingkan apple to apple, karena kita baru. Jadi saya kira di situ posisinya," ungkap dia.

Politikus Gerindra ini meminta pihak manapun tidak berpikir soal keuntungan pada tahun pertama kegiatan tersebut.

Baca: Beberapa Pohon di GBK Bakal Dipindahkan Demi Ajang Balap Formula E

Karena dari perjanjian perhelatan selama lima tahun ke depan, keuntungan bukan hanya berpaku pada materi.

Tapi juga soal bagaimana Jakarta dipandang dunia sebagai kota yang punya iklim aman berinvestasi.

Jika itu terjadi, maka otomatis investor luar negeri pun akan tertarik dan masuk ke Jakarta.

"Jadi untungnya disitu. Bukan kayak jualan gado-gado. Begitu buka terus pengen dapet untung. Bukan begitu cara menilai kegiatan internasional," kata dia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini