Kebutuhan para WNI yang diobservasi pun selalu dipenuhi oleh pemerintah.
Husnia, sang adik, diungkapkan Rosuli juga dalam keadaan sehat. Bahkan berat badan Husnia terus bertambah selama diobservasi di Natuna.
"Terakhir telepon adik saya bilang tambah gemuk, beratnya naik 7 kilogram," ungkap Rosuli.
Rosuli mengungkap belum ada rencana penyambutan khusus. Sementara ini keluarga masih menunggu informasi seputar mekanisme pemulangan Husnia dari Natuna.
"Sekarang ini masih menunggu kabar dari pemerintah pusat seputar mekanisme pemulangan adik saya," kata Rosuli.
Rosuli mengatakan, keluarga hanya berharap agar setibanya di rumah, Husnia benar dalam keadaan baik dan sehat.
Selain itu, ia juga menyinggung janji bupati Kabupaten Bekasi yang hendak mengundang Husnia apabila sudah pulang dari Natuna.
Baca: Siap-siap Serbu, Traveloka Jual Tiket KA Lebaran Mulai 14 Februari!
Baca: Tangis Histeris Ibu Pemuda di Lampung Wafat di Koridor RS, Ditelantarkan karena Pasien BPJS Kelas 3
Hal yang sama diungkapkan oleh Rahayu, ibunda Dista.
Ia mengaku belum memiliki persiapan jika anaknya pulang pasca observasi nanti.
"Kami nggak ada persiapan apa-apa. Nggak ada penyambutan atau syukuran. Takutnya dianggap berlebihan. Anaknya saja nanti saya mau jemput di bandara nggak mau, karena bisa pulang sendiri. Dia nggak mau ngerepotin orang tuanya katanya," kata Rahayu.
Rahayu hanya selalu minta doa kepada keluarga dan kerabatnya. Agar Dista bisa kembali dengan kondisi sehat. Termasuk kepada para tetangganya.
"Keluarga, kerabat, tetangga, sudah tahu anak saya diobservasi di Natuna. Mereka berikan dukungan dengan doa. Saya juga berharap, anak saya pergi ke China sehat, pulang juga harus sehat," katanya.
Meski demikian, Rahayu yang sehari-hari berjualan di toko kelontong ini, mengaku akan mengajak Dista untuk berziarah ke makan ayahnya, Rochiman, setelah pulang nanti.
"Saya belum tahu kapan tanggal pastinya pulang. Cuma dikasih tahu anak saya tanggal 15 nanti. Saya nanti cuma mau ajak Dista ke makam ayahnya di Purwokerto setelah pulang," katanya.