TRIBUNNEWS.COM - Indonesia menjadi satu di antara negara yang belum terpapar virus corona sejak penyakit tersebut mewabah di Kota Wuhan, China sejak Januari 2020.
Meski ada beberapa pasien yang diduga terjangkit virus corona tetapi hasil seluruhnya negatif.
Peneliti Harvard University Amerika Serikat sempat memberikan pernyataan yang menduga sebenarnya virus corona telah mewabah di Indonesia, tetapi tak terdeteksi.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menanggapi pernyataan peneliti Harvard tersebut.
Muhadjir menyebut pihak Indonesia dalam menangani penyebaran virus corona selalu transparan.
"Apa ada potongan kita nggak jujur? Ini menyangkut kepentingan orang banyak, nasib bangsa," papar Muhadjir, dilansir kanal YouTube KompasTV, Rabu (12/2/2020).
"Masak kita kemudian main-main dengan ketidakjujuran," sambungnya.
Ia mengatakan Indonesia tidak terjangkit virus corona karena ada faktor yang tidak ada dalam perhitungan.
"Orang boleh berandai-andai dengan hitungan macem-macem."
"Tapi ada faktor yang tidak di hitung kita, yaitu faktor pertolongan Tuhan," ujar Muhadjir.
Baca: UPDATE Pasien Virus Corona per Kamis, 13 Februari Pagi: 60.060 Terinfeksi, 1.362 Meninggal Dunia
Baca: Sarwendah Ajak Betrand Peto dan Thalia ke Thailand, Padahal Ada 33 Kasus Virus Corona, Ini Alasannya
Baca: Bantah Tutup-tutupi, Menkes Terawan Merasa Terhina, Indonesia Disebut Tak Bisa Deteksi Virus Corona
Menurut Muhadjir, setiap manusia boleh memberikan prediksi tetapi Tuhan lah yang menentukan.
Muhadjir kembali menegaskan bahwa di Indonesia belum ada tanda-tanda yang terdeteksi terjangkit virus corona.
Menkes Terawan Bantah Indonesia Tak Bisa Deteksi Virus Corona
Dikutip dari Kompas.com, Terawan juga tidak terima atas pernyataan bahwa virus corona di Indonesia tak dapat terdeteksi.