"Beliau itu secara memberikan materi itu bagus orangnya sangat pandai. Dan beliau termasuk penulis buku terutama di bidang beliau yaitu geografi dan sosiologi. Cuman beliau agak tempramen," aku Irnatiqoh.
• Tak Cuma Pijat, Teddy Beberkan Pekerjaannya Selama di Amerika Hingga Punya Tabungan Rp 2 M
Ia mengaku pihaknya kecolongan. Sebab, seharusnya guru itu selalu dalam pengawasan karena khawatir atas karakternya tersebut.
"Saya kemarin memang kecolongan, anak-anak saya bawa masuk ke lapangan. Pas di lapangan saya pilih, yang putra siapa yang pimpin kasih pembinaan itu, yang putri siapa. Tapi saya engga ada di situ karena ada tamu orang tua siswa, saya baru tinggal, balik lagi mau ke ruangan saya sudah terjadi seperti itu," ucap Irnatiqoh.
Akan tetapi, sebenarnya tindakan yang dilakukan oknum guru tersebut baik untuk melakukan pembinaan. Tapi caranya tidak tepat dan berlebihan.
"Tapi saat kejadian kemarin, guru itu langsung minta maaf dan jelaskan kalau yang dilakukan agar jangan diulangi lagi. Saya yang datang juga langsung menyetop tindakan itu," jelas dia.
Selama ini pihak sekolah yang menyandang predikat A itu, selalu mengedepankan kedisiplinan kepada siswanya.
Siswa yang telat datang ke sekolah bakal diberikan pembinaan sebelum masuk ke ruang kelas.
• Lucinta Luna Terjerat Narkoba, Komentar Astrid Tiar Buat Gisella Anastasia Kaget: Emang Iya?
"Kita masuk 6.45 WIB, 15 menit itu dipakai buat tadarusan dan beri keringanan siswa sampai jam 7, tapi kalau datang diatas jam 7 kita berikan pembinaan," aku Irnatiqoh.
Selama ini siswa yang terlambat dan melanggar tata tertib sekolah mendapatkan pembinaan dengan cara memberikan pemahaman pentingnya kedisipilinan.
"Biasanya kami stop di situ setelah anak-anak selesai literasi dan tadarus kita bawa ke lapangan kemudian kita catat, dan sampaikan wejangan-wejangan. Engga pernah kita kontak fisik," tegas Irnatiqoh.
Dicopot jabatan
Guru SMA berinisial I yang memukul anak muridnya karena terlambat telah dicopot dari jabatan Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan.
Sanksi diberikan oleh Dinas Pendidikan Jawa Barat terhadap I.
Hal itu diungkap Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto saat berkunjung ke sekolah SMAN 12 Bekasi.