TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPRD Kota Depok, Teungku Muhammad Yusufsyah Putra mendukung langkah Pemerintah Kota Depok agar warga tidak merayakan Hari Valentine.
Pemerintah Kota Depok mengimbau masyarakat untuk tidak merayakan Hari Valentine yang jatuh pada hari ini, Jumat (14/2/2020).
Hal itu disampaikan Pemerintah Kota Depok melalui sejumlah edaran yang berisikan himbauan.
Menurut Teungku, langkah tersebut agar para anak muda berkumpul yang bermanfaat.
"Dan segala sesuatunya diatur untuk menghindari suasana kebahagiaan dengan berkumpul yang ramai dan berbuat sesuatu yang tidak berguna," papar Teungku kepada wartawan di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Kamis (13/2/2020).
"Mendukung lah (langkah Pemkot Depok). Perkumpulan itu yang berguna, untuk kaum remaja, ya, tentunya," lanjut Teungku, dikutip Kompas.com.
Baca: 15 Fakta Unik Valentine, Ini Sosok Pertama yang Berikan Cokelat saat Hari Kasih Sayang
Menurut Teungku, perayaan Valentine digunakan para remaja untuk melakukan tindakan pergaulan bebas.
Ia mengaku risau muda mudi melakukan hal-hal di luar kaidah agama sebelum menikah dengan memanfaatkan Hari Valentine.
Selain itu, Teungku meminta untuk pemilik kos-kosan melakukan penjagaan ketat agar menghindari tindakan asusilla.
"RT dan RW-nya harus berfungsi 1 x 24 jam, yang punya kontrakan dan kos-kosan harus melapor agar tidak ada penggunaan kamar yang tidak pada tempatnya," kata dia.
"Seperti prostitusi dan hubungan lain yang tidak sepantasnya, sehingga tidak terjadi alat kontrasepsi yang menyebabkan pergaulan bebas," tambah Teungku.
Baca: Pemkot Depok Larang Kaum Milenial Rayakan Valentine, Wakil Wali Kota: Apa Sesuai Norma Budaya Kita?
Wakil Wali Kota Depok: Apa Sesuai Norma Budaya Kita?
Sementara itu, Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna, juga mengimbau warganya menjauhi perayaan Hari Valentine.
Menurut Pradi, kasih sayang tak perlu dirayakan spesial pada Hari Valentine.