DIONISIUS Prasetyo atau akrab disapa Didi Kempot tidak memiliki niat untuk masuk ke dunia politik. Ia memilih konsisten di dunia seni.
Lord Didi begitu ia dipanggil oleh Sobat Ambyar, para penggemarnya.
Ia merasa sudah diberi rezeki yang cukup dengan 'ngamen'.
Pria kelahiran Surakarta 53 tahun lalu ini memilih tetap di jalur musik dibanding ke dunia politik.
"Wah, jangan. Ndak iso, Mas. Tidak usah. Enak ngamen gini saja. Kayaknya lebih baik tetap di jalur ini saja," kata Didi kepada Tribun Network usai menerima gelar sebagai duta antinarkoba di Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN), Jakarta, Jumat (14/2/2020).
Didi Kempot tengah sibuk datang dari kota ke kota untuk melantunkan lagu-lagu campursari karyanya.
Namanya semakin mentereng, bahkan disukai oleh kalangan anak muda.
Didi kepada Tribun Network sempat blak-blakan bagaimana awal mula kata ambyar bisa menjadi populer.
Ia juga mengaku seakan terlahir kembali.
Berikut wawancara wartawan Tribun Network Dennis Destryawan bersama Didi Kempot.
Baca: Beda Nasib Misca Mancung dan Sony Wakwaw: Misca Hidup Menderita, Sony Masih Nikmati Rumah dan Mobil
Baca: Pengamat: Status Anak Presiden dan Jabatan Wali Kota Solo Jadi Faktor Gibran Dapat Banyak Sorotan
Tribun: Anda memiliki penggemar banyak, ada niatan untuk terjun ke dunia politik?
Wah, jangan. Ndak iso, Mas. Tidak usah. Enak ngamen gini saja. Kayaknya lebih baik tetap di jalur ini saja. Tuhan memberikan rezeki saya lewat ini.
Istri dan anak saya sudah bisa makan. Sudah cukup, tidak usah berpolitik, menyanyi saja lewat lagu.
Tribun: Soal kata ambyar itu sekarang tenar sekali. Bagaimana awal mulanya?