News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ada Radiasi Radioaktif di Tangsel, Menkes Sebut Evakuasi Belum Diperlukan: Tidur juga Nggak Papa

Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menkes Terawan meminta proses pembersihan paparan radiasi radioaktif di Perumahan Batan, Tangsel mengutamakan keselataman warga dan petugas.

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto meminta proses pembersihan paparan radiasi radioaktif di lahan kosong Perumahan Batan, Tangsel mengutamakan keselataman warga dan petugas.

Menurut Terawan, evakuasi warga sekitar belum terlalu diperlukan.

Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah kanal YouTube MetroTVNews, Selasa (18/2/2020).

"Harus rasional, jarak berapa yang radiasinya paling aman, sudah diukur sama Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten)."

"Otomatis yang di luar jarak itu aman, tidur juga nggak papa," papar Terawan.

Baca: Lembaga Energi Atom Internasional Sebut 189 Insiden Nuklir dan Radioaktif Terjadi Di 2019

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (Tribunnews.com/Apfia Tioconny Billy)

Sementara itu, Terawan menjelaskan soal jarak radiasi yang aman untuk masyarakat.

"Radiasi itu ada ukurannya batas maksimalnya ada, batas minimalnya ada," ujarnya.

"Nah di situlah yang kita mainkan, kalau di situ dalam rangkaian batas radiasi yang tidak membahayakan juga nggak papa paling menjadi ring dua." 

"Nanti yang bebas radiasi menjadi ring tiga," sambung Terawan.

Baca: Bapeten Sebut Dampak Terburuk Zat Radioaktif Cs 137 di Perumahan Batan Indah Tengarang Selatan

Untu saat ini, Terawan menyebut sudah memberikan edukasi kepada masyarakat.

"Kalau evakuasi belum lihat, tapi edukasi ke masyarakat sudah dilakukan terus," ungkapnya.

FAKTA Temuan Limbah Radioaktif di Tangsel

Sebelumnya, Bapeten mengetahui serpihan limbah radioaktif Caesium-137 saat melakukan uji fungsi dengan target area.

Area tersebut meliputi wilayah Pamulang, Perumahan Dinas Puspiptek, Daerah Muncul dan Kampus ITI, Perumahan Batan Indah, dan Stasiun KA Serpong pada 30 dan 31 Januari 2020.

Secara umum, pada daerah pemantauan, nilai paparan radiasi lingkungan menunjukkan nilai normal (paparan latar).

Baca: Bapeten Ungkap Zat Berbahaya Limbah Radioaktif Cs 137 di Perumahan Batan Indah Tangsel

Akan tetapi, Bapeten saat melakukan pemantauan di kawasan Perumahan Batan Indah ditemukan kenaikan nilai paparan radiasi.

Serpihan Radioaktif Sengaja Dibuang

Munculnya serpihan radio aktif di kawasan area tanah kosong, tepatnya di samping lapangan voli Blok J diduga dibuang oknum yang tidak bertanggung jawab.

Hal itu disampaikan Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Bapeten, Indra Gunawan saat ditemui di lokasi, Sabtu (16/2/2020).

"Pertanyaannya ini kenapa ada di sin? Itu kan enggak bisa jalan sendiri ke sini. Artinya ada oknum atau siapa pun yang kita belum tahu, yang entah membuang atau meletakkan di lokasi tersebut," papar Indra Gunawan.

Baca: UPDATE Limbah Radioaktif di Serpong, Mulai Hari Ini 9 Warga Batan Indah Diperiksa Kadar Radiasi

Indra menilai, temuan limbah tersebut diperkuat karena diketahui serpihan radioaktif tidak dapat diletakkan atau dibuang di sembarang tempat.

Lebih lanjut, ia menyebut Perumahan Batan Indah yang mengalami radiasi juga bukan merupakan permukiman kegiatan pemanfaatan limbah.

Tim Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) bersama Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) melakukan Dekontaminasi terhadap temuan paparan tinggi radioaktif di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin (17/2/2020). Kepala BATAN Anhar Riza Antariksawan memastikan temuan Bapeten tentang adanya zat radioaktif di area kosong Komplek Batan Indah tidak berasal dari kecelakaan atau kebocoran reaktor riset G.A. Siwabessy, dan hingga saat ini reaktor yang dioperasikan sejak 1987 tersebut tetap beroperasi dengan aman dan lancar. (Warta Kota/Henry Lopulalan) (Wartakota/Henry Lopulalan)

"Jadi memang tidak boleh ada hal yang seperti ini di sini," tutur dia, dikutip Kompas.com.

Indra menyampaikan hingga kini pihaknya bersama Batan sedang melakukan investigasi tentang keberadaan serpihan radioaktif jenis Caesium-137 yang dinilai sangat berbahaya.

"Saat ini kami sedang melakukan investigasi dari obyek yang ada."

"Adakah informasi yang bisa kita tindak lanjut sambil menunggu hasil laboratorium teknis di Batan," kata Indra.

Baca: Wakil Wali Kota Tangsel Minta Warga Tidak Panik, Lokasi Tercemar Radioaktif Sudah Ditangani Ahlinya

Bapeten juga telah melakukan penebangan pohon dan dekontaminasi area yang terpapar radiasi untuk menangani keberadaan radiasi tersebut.

Sebanyak lima titik pengambilan tanah yang terpapar untuk mendeteksi asal serpihak radioaktif tersebut.

Berakibat Fatal

Sementara itu, Indra menyebut zat radioaktif Cs-137 hanya sebesar ruas jari kelingking yang ditemukan di Perumahan Batan Indah.

Meski berukuran kecil, Indra berujar Cs-137 itu ternyata sudah mencemari tanah dan tumbuhan di sekitar tempat dia ditanam dengan radius 10 x 10 meter.

"Secara efektif, secara teknis (radius) 10 x 10 meter," kata Indra.

Bapeten akan mengecek kembali radius yang lebih besar dari pencemaran tersebut meskipun zat radioaktif itu hanya mencemari radius 10 meter dari titik hotspot.

Saat ini, yang positif terkena zat radioaktif adalah tanah dan tumbuhan di atas tanah dengan radius 10 meter dari titik benda yang ditemukan.

Baca: Ada Paparan Radioaktif, Warga Perumahan Batan Indah Pamulang Sempat Khawatirkan Anak-anak

"Kami sudah mengambil sampel vegetasi dari golongan yang dikonsumsi, baik dari hotspot maupun sekitar hotspot."

"Dari sini, kita lihat tanah dan vegetasi di area hotspot terkontaminasi sehingga harus diangkat," jelasnya.

Indra sudah memastikan, tidak ada air tanah yang terkontaminasi, baik dari sampel yang diambil Bapeten maupun sampel dari rumah warga dengan radius terdekat.

(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani) (Kompas.com/Muhammad Isa Bustomi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini