Saat itu, Sujiwo Tejo mendapat jatah untuk berbicara dalam tema diskusi bertema 'Agama Musuh Besar Pancasila?'
Namun, ketika Sujiwo Tejo baru saja memulai menyuarakan gagasannya, ia melihat Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rachman dan mantan anggota Komisi I DPR RI Ali Mochtar Ngabalin yang sedang berbicara sendiri.
Merasa tak dihargai, budayawan yang kerap disapa Tejo itu pun menegur mereka berdua.
"Fadjorel tolong diam selagi saya bicara! Pak Ngabalin, saya diam ketika kalian semua bicara," tegur Sujiwo Tejo, dilansir kanal YouTube Indonesia Lawyer Club (ILC) TVOne.
Fadjorel dan Ngabalin pun langsung menghentikan obrolannya.
Mereka juga kembali memerhatikan Tejo yang sedang membahas permasalahan agama dengan Pancasila.
Di sisi lain, Tejo kembali menyinggung Fadjorel ketika dirinya disebut sahabat lantaran satu kampus saat keduanya masih muda.
Tejo tampak tidak terima saat Fadjorel memperkenalkannya sebagai sahabat mudanya kepada Karni Ilyas.
"Bapak, Tejo ini sahabat saya waktu di ITB. Beliau ahli matematika," kata Fadjorel.
Sempat membenarkan, namun Tejo langsung menyindir Fadjorel yang tidak sesuai dengan pernyataannya.
"Dia sahabat saya, Pak. Tapi nggak dateng waktu aku mantu. Sahabat apa itu Pak?" ungkap Tejo.
Lebih lanjut, saat itu Tejo mengundang Fadjorel atas pernikahan anaknya.
Baca: Ali Mochtar Ngabalin Blak-Blakan Soal Gaya Busananya yang Kerap Pakai Sorban dan Pakaian Putih
Tejo juga mengataan, Fadjorel sempat menyebarluaskan informasi bahwa dirinya diundang Tejo dalam acara spesial dan bahagia tersebut.
"Ini undangan dari Tejo. Kan (Gendeng Rasa) GR Pak. Wah, ini Fadjorel pasti datang. Nggak datang, minta maafnya baru sekarang," beber pemain film 'Kucumbu Indah Diriku' tersebut kepada Karni Ilyas.