TRIBUNNEWS.COM, PADALARANG - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bekerja 24 jam penuh untuk memperbaiki longsor di KM 118 Jalan Tol Cipularang, Jawa Barat.
Ditemui di lokasi longsor, Rabu (19/2/2020) pihak Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR menargetkan pengerjaan perbaikan longsor bisa selesai dalam satu bulan.
"Kalau tidak ada cuaca ekstrem, satu bulan perbaikan longsor bisa tertangani," ucap Direktur Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Hendy Rahadian.
Hendy menjelaskan penyebab longsor sendiri ialah adanya perubahan tata guna lahan di sekitar jalan tol. Ini berakibat tanah ambles sehingga menyumbat aliran gorong-gorong di lokasi.
Baca: Ketua MPR Tanggapi Santai Salah Ketik Pasal 170 Draf RUU Cipta Kerja
"Bisa dilihat sendiri ada perubahan tata guna lahan. Masyarakat menggunakan untuk bercocok tanah, sawah. Sehingga sebagian wilayah menampung air cukup banyak dan kemudian ada longsoran di luar jalan tol yang masuk dan menutup gorong-gorong. Jadi menimbulkan akumulasi air," tuturnya.
Seperti diketahui terjadi longsor di Km 118 Tol Cipularang pada Selasa (11/2/2020). Saat ini penanganan longsor sudah dilakukan secara komperhensif.
Baca: Ahli: Dewas KPK Dikhawatirkan Picu Konflik Internal, Contoh Konflik Helmy Yahya di TVRI
Baik Jasa Marga Cabang Purbaleunyi maupun Polri membantah terjadi longsor susulan selain yang terjadi pada Selasa (11/2/2020).
Hingga kini, arus lalu lintas di Km 118 masih dapat dilintasi oleh pengguna jalan baik yang menuju Bandung maupun ke arah Jakarta.