TRIBUNNEWS.COM - Boyamin Saiman selaku Koordinator Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) mendatangi Gedung Merah Putih KPK.
Kedatangannya untuk menyerahkan 2 unit ponsel iPhone 11 sebagai hadiah bagi masyarakat yang bisa memberikan informasi keberadaan Harun Masiku dan Nurhadi.
Seperti diketahui sebelumnya, MAKI mengadakan sayembara bagi siapapun yang bisa menemukan keberadaan mantan caleg PDI-P dan mantan Sekretaris MA yang kini masih buron dan masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).
Sayembara ini terbuka untuk umum dan berhadiah 2 unit ponsel iPhone 11.
Boyamin Saiman mengungkap jika sudah ada satu informan yang memberikan informasi terkait keberadaan Harun Masiku dan Nurhadi.
"Ada satu yang cukup valid menurut saya karena sampai mengerti ada fotonya vilanya, rumahnya yang Patal Senayan, juga pernah melihat ada mobil Ferrari, Mustang, dan motor gede lawas di basement-nya vila di Gadog," ujarnya dilansir melalui YouTube iNews, Sabtu (22/2/2020).
Ia merasa yakin dengan informasi tersebut karena cukup detail.
"Nah itulah yang kemudian saya yakin itu valid. Dan kemudian bahkan dia menyebut nama pemborongnya kontraktornya yang selama ini merenovasi atau membangun rumah, rumah termasuk apartemen," imbuhnya.
Baca: Hampir 2 Bulan Harun Masiku Buron, KPK Belum Juga Temukan Titik Terang
Sebelumnya, Boyamin Saiman mengatakan hal ini dilakukannya sebagai sindiran atas kinerja KPK yang lemah dan lambat dalam mencari kedua orang tersebut.
Menurutnya KPK sudah kehilangan kekuatannya dan mengibaratkan KPK seperti anak ayam yang kehilangan induknya.
"Sebenarnya ini kan sindiran satire kepada KPK karena apapun KPK kalau dulu kan superbody, sangat ditakuti orang dan mendengar namanya saja sudah gemetar."
"Ketika pada posisi Harun Masiku dan Nurhadi ini, kenapa KPK menjadi lemah tidak berdaya, kalau wayang itu kesaktiannya sudah hilang dicabut gitu karena apa, seperti tidak tahu harus berbuat apa. Seperti anak ayam kehilangan induknya," ujarnya dilansir melalui YouTube tvOneNews, Rabu (19/2/2020).
Sayembara ini diadakan karena Boyamin Saiman sadar dirinya tidak mampu menangkap Harun Masiku dan Nurhadi dan mengajak masyarakat untuk bisa membantu kerja KPK.
"Jadi seperti kebingungan sendiri maka saya saking gemesnya pengen membantu KPK dengan menangkap misialnya, tapi kan tidak mampu, KPK saja tidak mampu apalagi saya."