"Waskita Karya itu banyak sekali membangun jalan tol. Waskita juga saya dorong untuk membangun transmisi PLN, yang mereka sekarang lagi membangun 500 km di Sumatera. Sebentar lagi tambah 285 km lagi. Nah ini tidak terlepas urusannya secara hukum banyak pembebasan lahan," kata Rini Soemarno, Senin (28/11/2016).
Ia menyebut, mantan Kapolri itu akan membantu penegakan hukum terkait proyek yang dijalankan Waskita Karya.
Baca: Kapolri : Tiga Bulan ke Depan, Ada Polwan Jadi Kapolda
Baca: Kapolri Peringatkan Anggotanya: Naik Jabatan Bukan dengan Nitip dan Menghadap
"Kami melihat Pak Badrodin sebagai mantan Kapolri bisa membantu kami juga di lapangan. Itu yang kita harapkan. Penegakan hukum," katanya.
Di BUMN itu, Badrodin Haiti mengemban untuk mengawasi dan memberikan masukan atas implementasi stretegi bisnis perusahaan.
Tak hanya itu, ia pun bertanggung jawab untuk mendorong penguatan manajemen risiko dan pengendalian internal perusahaan.
Hal itu perlu dilakukan agar bisa memastikan berjalannnya produktivitas perusahaan.
Menjabat sebagai bos BUMN, Badrodin Haiti pun memiliki gaji yang fantastis.
Kompas.com pernah mengungkapkan, gaji Barodin Haiti sebagai Komisaris utama mencapai Rp 62,55 juta per bulan.
Profil Badrodin Haiti
Badrodin Haiti adalah pria kelahiran Jawa Timur, 24 Juli 1958, kini sudah pensiun dari militer.
Karier Badrodin Haiti di kepolisian memang moncer.
Setelah menjadi lulusan terbaik Akpol 1982, ia pun sempat menduduki jabatan sebagai Kapolda.
Mulai dari Kapolda Banten, Sulawesi Tengah, hingga Sumatera Utara dan Jawa Timur.
Kemudian, kariernya semakin bersinar ketika ditarik ke Mabes Polri.