Perintah Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus memantau laporan terkini keberadaan dan kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjalani karantina di kapal Diamond Princess di Yokohama, Jepang.
Selain itu, Jokowi juga mengikuti perkembangan empat WNI yang dinyatakan positif terdampak virus Covid-19. Mereka sudah dirawat dengan sangat baik di rumah sakit di Jepang, memenuhi semua protokol WHO.
Baca: Penampakan KRI dr Soeharso yang Siap Ditugaskan Jemput 74 WNI di Kapal Diamond Princess Jepang
"Presiden terus menerima laporan terakhir keadaan WNI kita di Jepang. Termasuk memerintahkan semua pihak di dalam negeri untuk mempersiapkan evakuasi kemanusiaan tahap 2 dari Yokohama, Jepang," tutur Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman dalam pesan singkatnya, Sabtu (22/2/2020).
Baca: Tanpa Seremoni, Mitsubishi Kenalkan Xpander Facelift dengan Head Lamp LED
Baca: Tak Masuk Skema Mario Gomez, Bek Sayap Arema FC Alfin Tuasalamony Dikabarkan Dipinjam Madura United
Baca: Polisi: Guru, Sekolah, Penyelenggara Susur Sungai di Sleman Bisa Dipidana Jika Terbukti Lalai
Fadjroel menjelaskan Sesuai Inpres No.4/2019 evakuasi kemanusiaan dan gotong royong kemanusiaan dikoordinir oleh dua Menko: Polhukam dan PMK. Presiden meminta evakuasi kedua dilakukan dengan sebaik mungkin.
Termasuk, Presiden juga memerintahkan Kemenlu dan KBRI berkomunikasi dengan 78 WNI tersebut serta menyelesaikan semua prosedur evakuasi kemanusiaan tahap 2 dari Yokohama ke Indonesia kepada pihak Pemerintah dan otoritas lainnya di Jepang.
Kini penjemputan WNI dari Yokohama tinggal menunggu keputusan hasil rapat teknis koordinasi dari lembaga dan kementerian terkait di dalam negeri dan Pemerintah Jepang khususnya di luar negeri.
Diketahui sebelumnya pemerintah sudah menorehkan kesuksesan dengan evakuasi kemanusiaan tahap 1 atas 238 WNI dari Propinsi Hubei RRT menuju transit observasi di Natuna.
Berikutnya evakuasi tahap 2 bagi WNI di Yokohama, Jepang tengah disiapkan. Kepala Dinkes AL Laksamana Pertama TNI dr Ahmad Samsulhadi mengatakan jika dipilih opsi evakuasi dari laut, KRI dr Soeharso siap menjalankan tugas.
Kini KRI Soeharso sudah bersandar di Pangkalan Utama TNI AL Surabaya, Jawa Timur. Apabila dilakukan evakuasi melalui KRI, harus dengan prosedur sebagaimana disarankan WHO. Termasuk disiapkan dokter ahli infeksi, anestesi dan dokter spesialis penyakit dalam.