Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Salah satu kru warga negara Indonesia (WNI) dari Kapal Pesiar Diamond Princess merasa kecewa saat mendengar kabar bahwa mereka akan dievakuasi lewat jalur laut.
Menanggapi hal tersebut, pemerintah lewat Kementerian luar negeri (Kemlu RI) akan mempertimbangkan opsi-opsi tebaik dalam upaya evakuasi WNI yang merupakan kru Kapal Pesiar Diamond Princess.
Baca: Kemenkes Belum Terima Perintah Penjemputan WNI Kru Kapal Diamond Princess di Jepang
Menyusul telah berakhirnya masa observasi mereka pada Rabu (19/2/2020) dari wabah virus corona yang merebak dikapal tersebut.
“Masih dipertimbangkan opsi-opsi moda transportasi yang terbaik untuk evakuasi para kru WNI di Diamond Princess,” ujar Judha Nugraha, direktur Perlindungan WNI saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (22/2/2020).
Diterangkan Judha, moda transportasi yang saat ini masih dibahas oleh pemerintah dalam upaya evakuasi para WNI tesebut nantinya juga akan mempertimbangkan berbagai aspek.
“Moda transportasinya masih dibahas dengan mempertimbangkan berbagai aspek,” lanjutnya.
Sebelumnya, sebuah media Asing mewawancarai salah satu kru kapal asal Indonesia yang bernama Sasa.
Ia menyambut baik upaya pemerintah Indonesia mengevakuasi kru WNI di kapal Diamond Princess.
Akan tetapi, dia mempertanyakan perjalanan laut yang dinilai terlalu lama.
"Kami memang 'upset' karena mendengar di berita katanya mau dijemput dengan kapal medis dan penjemputannya (dari Indonesia ke Jepang) itu lama, empat belas hari," ujar Sasa kepada ABC News.
Menurutnya dengan jangka waktu penjemputan selama 14 hari, sama seperti mereka akan kembali diobservasi selama 14 hari.
Baca: 4 Petugas Karantina Kapal Diamond Princess Jepang Terinfeksi Corona, Tidak Dites Sepulang Kerja
Padahal pihak perusahaan juga telah memberikan tiket gratis kepada para kru.
"Bayangkan, kita di sini bakal dikarantina 14 hari, kalau misalnya bakal dijemput pakai kapal, berarti nanti (bertambah) 14 hari lagi," ujar Sasa.