Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi X DPR yang membidangi pendidikan menyampaikan duka yang mendalam atas insiden hanyutnya para siswa SMPN 1 Turi Sleman Yogyakarta pada acara susur sungai yang terjadi pada Jumat (21/2/2020).
Anggota Komisi X DPR fraksi PPP, Rojih Ubab Maimoen menegaskan sekolah harus menghindari kegiatan yang berpotensi menimbulkan kecelakaan.
"Sekolah harus menghindari semua kegiatan yang berpotensi menimbulkan kecelakaan, apalagi bisa memunculkan korban jiwa," katanya kepada wartawan, Minggu (23/2/2020).
Ia mengatakan kejadian itu seharusnya tidak terjadi jika pihak sekolah memperhitungkan semua risiko.
Dan kemungkinan yang terjadi dari kegiatan susur sungai yang sebenarnya cukup membahayakan, apalagi sekarang adalah musim hujan.
"Pihak sekolah dan dinas pendidikan Kabupaten Sleman Yogyakarta harus bisa mempertanggungjawabkan kecelakaan ini kepada orang tua siswa serta memberikan bantuan kepada semua korban, terutama korban jiwa," ujarnya.
Baca: Perselingkuhan Oknum Perwira TNI Berpangkat Letkol dengan Istri Rekanan: Bermula dari Hal Ini
Baca: Fakta Lengkap Tragedi Susur Sungai Hingga Ratusan Murid SMP 1 Turi Hanyut, 8 Siswa Tewas
10 Korban Ditemukan
Sepuluh korban tragedi susur sungai siswa SMPN 1 Turi Sleman di Sungai Sempor berhasil ditemukan setelah dua korban terakhir ditemukan, Minggu (23/2/2020) pagi ini.
Data dari Pusdalops BPBD DI Yogyakarta, dua korban ditemukan pada Minggu (23/2/2020) pukul 05.30 WIB masing-masing Yasinta Bunga (7b/Perempuan/13th), beralamat di Dadapan Rt.5 Rw.27, Donokerto dan Zahra Imelda (7D/Perempuan/12th) beralamat di Kenteng, Wonokerto, Turi.
Baca: Prediksi Line-up Persija Jakarta Melawan Geylang FC, Sergio Farias Turunkan Kekuatan Penuh
Baca: Seluruh Korban Susur Sungai Ditemukan, Berikut Identitas 10 Siswa SMPN 1 Turi yang Meninggal
Dengan demikian sebanyak 10 korban semuanya telah ditemukan.
Sebelumnya, Sabtu (22/2/2020) kemarin ditemukan korban Nadine Fadilah.
Sementara total data korban sebanyak 249 siswa terdiri dari kelas 7 sebanyak 124 Siswa dan Kelas 8 ada 125 siswa.
Dari jumlah tersebut yang selamat ada 216 siswa, korban luka-luka 23 siswa dan 10 siswa lainnya meninggal dunia.