• Pantang hiburan seperti radio, televisi, bioskop, film.
Karena begitu ringannya, kewajiban berpuasa dan berpantang, sesuai dengan semangat tobat yang hendak dibangun, umat beriman, baik secara pribadi, keluarga, atau pun kelompok, dianjurkan untuk menetapkan cara berpuasa dan berpantang yang lebih berat.
Penetapan yang dilakukan diluar kewajiban dari Gereja, tidak mengikat dengan sangsi dosa.
Dalam rangka masa tobat, maka pelaksanaan perkawinan juga disesuaikan.
Perkawinan tidak boleh dirayakan secara meriah.
ARTI PUASA dan PANTANG
PUASA adalah tindakan sukarela tidak makan atau tidak minum seluruhnya, yang berarti sama sekali tidak makan atau minum apapun atau sebagian, yang berarti mengurangi makan atau minum.
Secara kejiwaan, Berpuasa memurnikan hati orang dan mempermudah pemusatan perhatian waktu bersemadi dan berdoa.
Puasa juga dapat merupakan korban atau persembahan.
Puasa pantas disebut doa dengan tubuh, karena dengan berpuasa orang menata hidup dan tingkah laku rohaninya.
Dengan berpuasa, orang mengungkapkan rasa lapar akan Tuhan dan kehendakNya. Ia mengorbankan kesenangan dan keuntungan sesaat, dengan penuh syukur atas kelimpahan karunia Tuhan.
Demikian, orang mengurangi keserakahan dan mewujudkan penyesalan atas dosa-dosanya di masa lampau.
Dengan berpuasa, orang menemukan diri yang sebenarnya untuk membangun pribadi yang selaras.
Puasa membebaskan diri dari ketergantungan jasmani dan ketidakseimbangan emosi.
Puasa membantu orang untuk mengarahkan diri kepada sesama dan kepada Tuhan.