News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Pulau Sebaru Dijaga Kopaska dan Denjaka, Ini Komposisi Pengamanan yang Terlihat

Penulis: Gita Irawan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Personil Korps Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL melakukan patroli di sekitar Pulau Sebaru

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Marsekal TNI Jadi Tjahjanto mengatakan Komando Pasukan Katak (Kopaska) ditugaskan untuk menjaga ring 2 Pulau Sebaru Kecil selama masa observasi 188 WNI ABK World Dream selama 14 hari dimulai sejak Jumat (28/2/2020).

Hadi Tjahjanto mengatakan, pengamanan di pulau tersebut dibagi menjadi dua ring.

Baca: BREAKING NEWS Kasus Pertama Virus Corona Dikonfirmasi Masuk Georgia, Eropa Timur

Ring 1 dilakukan di sekitar pulau.

Sedangkan ring 2 dilakukan di wilayah perairan atau laut di sekitar pulau Sebaru.

Selain itu Hadi mengatakan telah berkordinasi dengan Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis yang telah menugaskan Polair untuk berjaga di ring 2 tersebut.

"Kita ada ring 1 dan ring 2. Ring 1 di sekitar pulau. Ring 2-nya di sekitar laut, nanti kita akan jaga dengan pasukan katak. Tadi ada pasukan katak di sana. Dan dari Polair. Polair sudah hadir di sini. Akan kita bikin ring 2. Dan termasuk dapur umumnya pun tidak masuk di ring 1 tapi di ring 2. Sehingga lebih steril nanti," kata Hadi di Pulau Sebaru Kepulauan Seribu pada Kamis (27/2/2020).

Selaim itu Hadi juga menugaskan pasukan khusus TNI Angkatan Laut Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) untuk menjaga keamanan di ring 2.

"Ring 2 yang dijaga di laut, ada Polairud, ada Denjaka, sehingga masyarakat yang akan masuk di ring 2 untuk mencari ikan akan diperingatkan," kata Hadi.

Dari pantauan, para personel Kopaska terlihat berpatroli di perairan sekitar pulau dengan menggunakan sea rider.

Sekurangnya terlihat tiga sea rider Kopaska yang terlihat berpatroli di sekitar pulau.

Mereka juga tampak mengawal rombongan Hadi ketika menuju Pulau Sebaru.

Sementara itu di ring 1, Hadi menjelaskan sejumlah pembagian tugas dan peran para personel Kogasgabpad.

Baca: Sempat Dinyatakan Sembuh, Perempuan di Jepang Kembali Dinyatakan Positif Virus Corona

Peran tersebut di antaranya juru masak, petugas kesehatan, dan sebagainya.

"Itu ada bagian ring 1, juru masak, siapa yang setiap hari melakukan pelayanan kesehatan, pemeriksaan anggota yang keluar masuk harus menggunakan peralatan dan sebagainya, kemudian bagimana kesiapan lain, pengamanan semua sudah kita siapkan," kata Hadi.

Pastikan seluruh fasilitas bisa digunakan dengan baik

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Azis mengecek persiapan observasi di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, Kamis (27/2/2020) (Tribunnews.com/Gita Irawan)

Baca: Inilah Potensi Wisata Pulau Sebaru, Tempat Observasi WNI Anak Buah Kapal World Dream

Setibanya di Pulau Sebaru, Hadi Tjahjanto memimpin apel kesiapan Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) yang akan bertugas.

Usai memimpin apel Hadi meminta pasukan Kogasgabpad untuk memastikan seluruh fasilitas observasi dapat digunakan dengan baik.

"Apa-apa saja yang akan diperlukan, saya dan Bapak Kapolri akan mengecek secara langsung terutama terkait dengan messing, apakah AC nya sudah dipasang. Kemudian dukungan-dukungan lainnya misalnya sanitasi, dapur umum, klinik kesehatan, dan tempat untuk berkegiatan sehari-hari bagi para WNI yang diobservasi," kata Hadi.

Hadi menekankan sejumlah yang perlu diperhatikan yakni alat transportasi, mengingat lokasi tersebut jauh dari pusat kota Jakarta.

Hadi meminta pasukannya untuk menyiapkan transportasi baik laut dan udara.

"Ada hal-hal yang perlu kita perhatikan terutama adalah alat transportasi karena pulau ini juga jauh dari Jakarta sehingga kita akan siapkan baik transportasi laut maupun udara apabila sewaktu-waktu dibutuhkan untuk mendukung kemungkinan kebutuhan terkait logistik dan obat-obatan," kata Hadi.

Hadi mengatakan pulau tersebut juga diperkuat dengan dukungan komunikasi lewat perkuatan BTS sehingga komunikasi dari pulau dengan Jakarta bisa terhubung dengan baik.

Ia berharap agar ombak tidak besar sehingga proses perpindahan para WNI yang akan diobservasi dapat berjalan lancar.

"Mudah-mudahan apa yang akan kita lakukan besok bisa berhasil seperti yang kita lakukan di Pulau Natuna," kata Hadi.

Setelah memimpin apel pasukan Hadi dan Idham meninjau kamar para WNI baik yang perempuan maupun laki-laki.

Baca: Antisipasi Wabah Corona, Kota Shenzen China Larang Konsumsi Kucing dan Anjing

Ketika meninjau, Hadi meminta Pangkogasgabpad Laksamana Madya TNI Yudo Margono untuk memastikan kenyamanan para WNI yang akan diobservasi tersebut.

Sebelumnya, Hadi beserta rombongan tiba di pulau tersebut setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih tiga jam dengan menggunakan KRI John Lie dari dermaga JICT Tanjung Priok.

Warga diminta tidak cemas

Pemprov DKI menyatakan kesiapannya mendukung arahan pemerintah pusat terhadap langkah pemulangan 188 WNI anak buah kapal (ABK) World Dream yang akan diobservasi di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, Jakarta.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Dwi Oktavia mengatakan pihaknya sudah memberi sosialisasi dan edukasi secara intens terhadap warga di Kepulauan Seribu.

Langkah ini jadi penting mengingat sebelumnya terjadi peristiwa penolakan warga Kepulauan Riau, terhadap WNI peserta observasi yang dijemput dari Wuhan, China alias titik pertama virus corona (COVID-19).

"Sejak tanggal 24 Februari hingga saat ini kami (Pemprov DKI) bersama Bupati Kepulauan Seribu dan jajarannya terus memberikan sosialisasi dan edukasi kepada warga," kata Dwi saat dikonfirmasi, Kamis (27/2/2020).

Baca: Tim Kesehatan Observasi WNI Kru Kapal World Dream Sudah Berangkat ke Pulau Sebaru

Dwi meminta masyarakat tak perlu cemas dan khawatir atas dipilihnya lokasi observasi di Pulau Sebaru.

Lantaran kata dia, seluruh proses tahapan mulai dari penjemputan, pemulangan kembali, hingga observasi dilaksanakan penuh tanggung jawab dan sesuai protokol kesehatan.

"Masyarakat tidak perlu cemas. Seluruh proses dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab," ujarnya.

Adapun Direktur Pengelolaan Logistik dan Peralatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Rustian mengatakan, ada 760 lebih personel yang diterjunkan dalam proses observasi 188 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi kru kapal World Dream di Pulau Sebaru Kecil.

Proses observasi diperlukan untuk memastikan ratusan kru kapal itu terbebas dari virus corona. Masa pelaksanaan observasi berlangsung selama 14 hari mulai Jumat (27/2) dengan menerapkan protokol dan prosedur sesuai dengan organisasi kesehatan dunia atau WHO.

Diketahui, proses penjemputan Warga Negara Indonesia (WNI) kru Kapal World Dream dari Perairan Bintan dilakukan pada Rabu (26/2/2020).

Diperkirakan WNI dan tim evakuasi yang menggunkan KRI Soeharso akan tiba di lokasi observasi di Pulau Sebaru, Pulau Seribu pada esok hari, Jumat (28/2/2020).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini