TRIBUNNEWS.COM - Aktivis Sosial Geisz Chalifah merasa kesal saat dirinya berulang kali diinterupsi oleh Politisi Nasdem, Irma Suryani Chaniago, dan Politisi Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Interupsi tersebut terjadi saat Geisz memaparkan apa saja janji-janji Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang telah berjalan.
Kesal berulang kali diinterupsi sebelum rampung menjelaskan maksudnya, Geisz mengingatkan bahwa dalam berdiskusi ada etikanya tersendiri.
Dikutip dari video YouTube Talk Show tvOne, Kamis (27/2/2020), awalnya komisioner Ancol itu menjelaskan bahwa pemipin dinilai berdasarkan kebijakannya terhadap hal-hal yang pernah dijanjikannya semasa kampanye.
"Saya ingin mengatakan, seorang pemimpin yang dilihat itu janjinya," kata Geisz.
"Dia tepati atau tidak janjinya, ada berapa janji, ada berapa yang sudah ditepati, baru kita lihat bagaimana dia me-manage," tambahnya.
Geisz lanjut menjelaskan bahwa dalam kurun waktu dua tahun menjabat sebagai Gubernur DKI, Anies Baswedan telah menepati 20 dari total 23 janji yang ia miliki.
Ia lalu menyebutkan salah satu janji yang telah dijalankan adalah Kartu Jakarta Pintar Plus yang berfungsi untuk membantu masyarakat tidak mampu agar bisa mengakses pendidikan minimal tamat SMA/SMK.
Ferdinand langsung menginterupsi penjelasan Geisz.
Menurutnya hal tersebut bukan lah program kerja.