TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Indonesia akan mengevakuasi dan mengobservasi 68 WNI yang bertugas sebagai awak kapal Diamond Princess di Jepang.
WNI dari Diamond Princess itu direncanakan diobservasi di Pulau Sebaru Kecil, DKI Jakarta.
Pulau tersebut dipilih menjadi lokasi observasi virus corona karena pulau ini tidak berpenghuni dan berfungsi sebagai lokasi wisata.
Selain mereka, WNI yang dievakuasi juga berasal dari Dream World, yakni 188 orang.
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, mengatakan evakuasi dari Kapal Diamod Princess berkurang dari 78 menjadi 68.
“Dari jumlah 78 WNI yang ada di kapal, 8 orang di antaranya diperiksa dan terinfeksi positif virus corona dan tengah dilakukan perawatan medis. Sedangkan 2 lainnya memilih untuk tetap tinggal di Jepang" kata kata Menlu, setelah rapat Koordinasi tertutup di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, (27/2/2020).
"Ini sifatnya sukarelawan, jadi jika ada warga yang ingin tetap tinggal, maka tidak bisa memaksanya,” tambahnya.
Baca: Temuan Terbaru WHO: Virus Corona Kini Lebih Cepat Menyebar di Luar China
Baca: Virus Corona Merebak di Korsel, Mulai Hari Ini KBRI Seoul Tutup Sementara
Proses evakuasi akan dilakukan menggunakan pesawat.
“Pemerintah akan mengevakuasi WNI di Diamond Princess menggunakan pesawat. Evakuasi dilakukan setelah ada koordinasi dengan pemerintah Jepang mengenai waktunya,” kata Muhadjir Effendi, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dilansir Tribunnews dari akun Youtube KompasTV, Jumat (28/2/2020).
Setelah tiba di Indonesia, mereka akan diobservasi selama 14 hari.
Observasi dilakukan di bawah pengawasan Kementerian Kesehatan.
Corona merupakan virus yang berasal dari Kota Wuhan, China dan sudah menyebar hingga 54 negara di berbagai benua.
Termasuk, Korea Selatan yang mengalami peningkatan jumlah pasien terinfeksi virus corona, yakni 2.022 orang, Kamis (27/2/2020) pagi.
Untuk jumlah warga meninggal ada 12 jiwa dan pasien yang berhasil disembuhkan sebanyak 24 orang.
Dilansir Kompas.com, 90 persen korban berasal dari kota terbesar keempat Korea Selatan, Daegu, dan Gyeongsang Utara.
Sehingga, pemerintah menginstruksikan warga untuk tetap di rumah ketika mengalami permasalahan pernapasan maupun demam.
“Pemerintah akan mengerahkan segala sumber daya, dan bersungguh sungguh untuk mengontrol wabah ini, kata” Perdana Menteri Chung Sye-kyun.
Sejak mewabahnya virus tersebut, kini ada 83.361 kasus dan 2.857 orang yang meninggal.
Kemudian, 36.474 orang sembuh dari virus corona pada Jumat (28/2/2020), sekira pukul 09.40 WIB, sebagaimana dikutip dari Thewuhanvirus.com.
Antisipasi Virus Corona di Seoul, Korea Selatan
Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia ( KBRI) dan Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) Seoul tutup sementara mulai Jumat (28/2/2020).
Informasi tersebut disampaikan oleh Duta Besar RI untuk Korea Selatan, Umar Hadi.
Umar Hadi mengatakan KBRI menutup layanan hingga waktu yang akan ditentukan kemudian.
"Staf KBRI dan IIPC Seoul akan bekerja dari kediaman masing-masing," ujar Umar Hadi dalam pernyataan tertulis, Jumat (28/2/2020) dikutip Tribunnews dari Kompas.com.
Hal itu dilakukan untuk mencegah serta menjamin keamanan dan keselamatan bersama.
Kemudian, kompleks KBRI Seoul maupun kantor IIPC Seoul berada dekat dari pergerakan pasien yang terjangkit virus corona di kawasan Yeouido.
Loket layanan publik untuk pengurusan visa, paspor dan jasa-jasa konsuler juga sementara ditutup.
KBRI juga menyediakan hotline dengan nomor +82-10-5394-2546 untuk kasus darurat.
Unttuk infromasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor telepon hotline Posko KBRI Seoul +82-10-5450-2181 dan Posko Aju +82-10-3601-9980.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Kompas.com/Kurniasih Budi/Ardi Priyatno Utomo)