"Nggak mungkin di (bandara) Soekarno-Hatta, kan padat sekali penerbangannya," ujar Yuri, ketika dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (29/2/2020).
Baca: 19 Fakta Unik India yang Wajib Diketahui Sebelum Liburan ke India
Baca: BCL Kembali Bernyanyi setelah Kepergian Ashraf, Delon Thamrin: Nggak Ada yang seperti Dia
Yuri menyebut Bandara Internasional Kertajati, Majalengka, Jawa Barat merupakan alternatif yang paling memungkinkan.
Meski pun demikian, ia menegaskan Kertajati masih alternatif semata.
"Pilihannya ya Kertajati yang paling dekat. Kertajati masih alternatif ya. Tapi alternatif yang paling dipilih gitu. Karena kan harus dekat-dekat dengan Sebaru, kalau jauh kan repot," kata dia.
Di sisi lain, Yuri tak menjelaskan secara detail bagaimana para WNI akan dibawa ke Pulau Sebaru Kecil dari bandara.
Dia hanya mengatakan untuk menyeberang ke Pulau Sebaru Kecil, KRI dr Soeharso akan kembali digunakan.
"(Untuk menyeberang ke Pulau Sebaru Kecil) Ya tetap menggunakan KRI dr Soeharso," tandasnya.
Sebanyak 23 tim resmi diumumkan Pemerintah Republik Indonesia untuk menjemput 68 warga negara Indonesia (WNI) anak buah kapal (ABK) Diamond Princess di Yokohama, Jumat (28/2/2020).
Baca: Sensus Penduduk 2020 via Online, Simak 3 Tips dari BPS Agar Lancar Isi Data di sensus.bps.go.id
Baca: Dinkes Pastikan Pasien yang Diisolasi di RSUD Ir Soekarno Sepulang Umrah Tak Terpapar Virus Corona
Tim tersebut terdiri dari 2 orang perwakilan Kementerian luar negeri (Kemlu), 7 orang perwakilan TNI, 3 orang perwakilan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), serta 11 orang, tim dari Garuda Indonesia.
Menteri luar negeri (Menlu), Retno Marsudi, Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri, Idham Aziz secara simbolis memasangkan ban tangan kepada perwakilan tim.
Evakuasi akan dilakukan dengan pesawat komersil, Garuda Indonesia Airbus A330.
Menlu mengatakan pesawat direncanakan akan mendarat di Heneda, Jepang, Sabtu (29/2/2020) pada pukul 01.00 waktu Jepang.
Lalu pesawat akan dijadwalkan kembali ke Indonesia pada 19.00 waktu Jepang dan akan tiba sekira tengah malam waktu Indonesia.
Diobservasi