Sementara Chef Zulfahmi mengatakan ada beberapa menu yang disiapkan, mengacu pada standar WHO dan Kementerian Kesehatan.
Namun, ia juga menyesuaikan dengan kondisi yang ada saat ini.
Baca: Cerita Penjaga Pulau Sebaru Kecil, Dayat Digaji Rp 70 Ribu Per Hari, Kerja dari Pagi Sampai Sore
"Ada ayamnya minta szechuan, saya pikir itu terlalu signifikan, tidak cocok untuk kita-kita seperti sekarang. Akhirnya kita ganti dengan ayam bumbu kecap," kata Chef Zul.
Chef Zul memastikan menu yang disajikan untuk para WNI akan beragam setiap pagi, siang, dan malam.
Menu akan dirotasi setiap 10 hari.
"Itu makan pagi, makan siang, makan malam itu berbeda. Itu rotasinya per 10 harian. Ketemu lagi dengan menu yang sama setelah 10 hari," tutur Chef Zul.
Selain ayam kecal, kata Chef Zul, para juru hidang juga menyiapkan berbagai menu utama.
Baca: Pemindahan 188 WNI Dari KRI dr Soeharso ke Pulau Sebaru Berjalan Lancar, Ini Foto-fotonya
Yang pasti setiap harinya mengandung hewani, nabati, sayur-sayuran, buah-buahan, dan makanan ringan.
"Ada kayak ikan, lauknya dua macam, lauk nabati, lauk hewani, sama protein, sayur, tambah satu lagi dengan buah atau dessert seperti puding," tuturnya. (Wartakotalive.com/Tribunnews.com)