TRIBUNNEWS.COM, JOGJA - Sejak pagi, Monumen Titik Nol Yogyakarta di hari Minggu (1/3/2020) dipadati ratusan elemen masyarakat.
Mereka yang terdiri dari pelajar, TNI, Polri, veteran dan unsur masyarakat lainnya terlihat antusias berpartisipasi dalam upacara bendera memperingati peristiwa Serangan Umum (SU) 1 Maret yang terjadi di Yogyakarta 71 tahun lalu.
Upacara ini dipimpin langsung Asisten bidang Pemerintahan dan Administrasi Umum Pemprov DIY, Sigit Sapto Raharjo yang mewakili Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X.
“Generasi muda hendaknya berkomitmen meneruskan nilai-nilai kejuangan para pahlawan bangsa dalam mengisi kemerdekaan dengan prestasi karya karya yang positif dan tetap menjaga persatuan kesatuan bangsa,” tegas Sigit dalam sambutannya.
Selain Sigit, hadir pula Danrem 072 Pamungkas Brigjen TNI Zamroni, Kadisjarah TNI Brigjen TNI Eddy Syahputra, Muspida DIY, Perwakilan AAU, perwakilan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal), Pembina YKCB Soehardjo dan Letjen TNI Purn Soeyono selaku Ketua Philatelis Indonesia.
Ada keunikan tersendiri dalam upacara tersebut, dimana seluruh peserta mengalungkan janur kuning selama upacara berlangsung. Hal itu dilakukan menyerupai pejuang SU 1 Maret yang mengenakan janur kuning saat berperang.
Dalam adat Jawa, janur kuning merupakan lambang penolak bala, melawan kebatilan dan harapan kemenangan. Oleh sebab itu, penggunaan janur kuning pada saat SU 1 Maret selain sebagai penanda, juga mengandung makna perlawanan terhadap kebatilan kolonialisme Belanda.
Setelah upacara, di Museum Vredeburg secara resmi dibuka pameran 'Di Balik Serangan Fajar'. Pameran ini menampilkan karikatur dan penggambaran proses dibalik layar sebelum SU 1 Maret terjadi. Ditampilkan juga benda-benda yang pernah termanfaatkan saat peristiwa. Pameran ini sendiri akan berlangsung hingga 5 Maret 2020.
“(Pameran ini) perlu diperbanyak di seluruh kota di Indonesia, tak terkecuali di pusat perbelanjaan, agar nilai-nilai perjuangan para pahlawan selalu bisa hadir dan terinternalisasi dalam setiap sanubari masyarakat, khususnya para generasi muda,” ujar Dr. Arissetyanto Nugroho MM selaku ketua panitia 'Maret Bulan Soeharto'.
Upacara dan pameran tersebut terintegrasi dengan rangkaian kegiatan 'Maret Bulan Soeharto' yang bertema 'Membangun Manusia Indonesia yang Seutuhnya'.
Selain itu, nantinya akan ada program diskusi, seminar, dan ditutup dengan Pentas Kesenian dan event lari nasional Patriot Run 2020 yang rencananya akan dilakukan di Sentul, Bogor.