TRIBUNNEWS.COM - Virus corona atau Covid-19 telah menyebar hingga ke Indonesia.
Akibatnya, harga masker kesehatan untuk mencegah penularan virus corona pun melonjak hingga terjadi kelangkaan.
Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (Aspaki) Ahyahudin Sodri menyebut pihak produsen tidak akan menaikkan harga produknya.
"Kami sebagai produsen tidak menaikkan harga penjualan," tegas Ahyahudin, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, Senin (2/3/2020).
Pihak produsen masker prihatin melihat fenomena harga masker yang meroket.
Kini para produsen masker di Indonesia bersepakat untuk menghentikan ekspor demi memenuhi kebuduhan masker dalam negeri.
Baca: Permintaan Masker Meningat akibat Virus Corona, Kenali Jenis-jenis Masker & Mana yang Paling Efektif
Baca: Tak Ada Bukti Masker Bisa Melindungi dari Virus Corona, Bagaimana Cara Pencegahan Terbaik?
"Kami sebagai produsen sangat prihatin jika ada pihak yang mengambil aksi untung dari tingginya permintaan masker," ungkap Ahyahudin.
"Permintaan masker meningkat satu setengah sampai dua kali lipat."
"Anggota Aspaki fokus melayani permintaan dalam negeri daripada permintaan ekspor," jelasnya.
Atas merebaknya virus corona, produsen masker di Indonesia kewalahan untuk memenuhi permintaan pasar.
Produsen juga tidak bisa impor lantaran persediaan masker dari negara lain juga langka.
Baca: Supaya Tak Tertular Virus Corona, Jangan Terlalu Bersih dan Hindari Stres
Baca: Lebih dari 50 Warga Depok Terindikasi Corona, Setelah Kontak Langsung dengan Pasien Positif
Masker Langka
Stok masker di pasaran dikabarkan telah menipis bahkan sebulan sebelum Indonesia mengkonfirmasi kasus pertamanya pada Senin (2/3/2020).
Dilansir Kompas.com, stok masker di sejumlah wilayah sudah ludes dibeli sejak sebulan lalu, bahkan harganya juga melonjak tinggi.
"Habis sudah kalau untuk masker. Sudah sebulan lalu habisnya sejak ada ramai virus corona," jelas Merly, pegawai Apotek K-24 Setiabudi, Banjarsari Kota Solo dihubungi Kompas.com.
Menurutnya, kalaupun ada stok masker, harganya sudah sangat mahal dari pemasok.
Sampai sejauh ini, belum ada kiriman pasokan masker lagi ke apotek.
"Kalaupun ada harganya mahal, Rp 100.000 per box, dulu satu box sekitar Rp 30.000. Itu untuk masker merek Sensi," kata Merly.
Apotek lainnya di Kota Solo, seperti Kimia Farma juga sudah sulit mendapatkan pasokan masker.
"Kebetulan masih ada, tapi jumlahnya sangat sedikit. Makanya kita batasi pembelian hanya 3 (lembar) masker, kita tidak jual lagi per box," kata Amir, pegawai Apotek Kimia Farma Solo.
Di apotek-apotek di Jakarta, kondisinya setali tiga uang. Stok masker baru sudah lama tak datang sejak beberapa hari belakangan.
"Masker di kita cuma tinggal 2 biji, itu dari model N95 dengan harga satuan Rp 75.000."
"Kalau mau pesan juga tidak bisa, karena dapat stok juga sudah susah sejak isu corona," ungkap Rini, pegawai Apotek K-24 Rawasari, Jakarta Pusat.
(Tribunnews.com/ Ifa Nabila/ Tiara Shelavie)