Hadi mengatakan pulau yang menjadi bekas pengungsian Vietnam tersebut dipilih karena lokasinya dekat dari luar maupun dalam negeri. Sehingga apabila ada warga negara Indonesia (WNI) yang terinfeksi dapat segera dilakukan observasi.
"Apabila ada WNI dari luar negeri maupun dalam negeri yang terinfeksi atau harus melakukan observasi kapanpun saja itu bisa langsung ke sini dengan alasan bandara Batam lebih dekat," kata dia.
Dia juga menyebut Bandara Hang Nadim Batam sendiri tergolong dekat dengan Pulau Galang.
Perjalanan antara kedua lokasi tersebut dapat ditempuh dalam waktu 1 jam 15 menit.
Tak hanya itu, kata Hadi, bandara tersebut dapat digunakan untuk mendarat oleh pesawat kecil maupun pesawat yang berbadan lebar.
Dari sisi fasilitas, Hadi menyebut sudah tercukupi dengan adanya air dan listrik.
Menurutnya itu sudah cukup untuk melengkapi renovasi rumah sakit di Pulau Galang ke depannya.
Baca: Tak Cuma Buru Masker untuk Antisipasi Corona, Warga Depok Juga Borong Temulawak
"Jarak dari Batam airport menuju pulau Galang ini hanya satu jam 15 menit, sehingga lebih dekat. Dan bisa didarati pesawat kecil maupun pesawat berbadan lebar," jelas Hadi.
"Fasilitas di sini juga sudah memenuhi di antaranya adalah air, listrik, dan rencana ke depan akan kami perbaiki rumah sakit yang sudah ada," tandasnya.
Instruksi Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan untuk segera melengkapi seluruh fasilitas dan merampungkan renovasi Rumah Sakit (RS) yang ada di Pulau Galang, Kepulauan Riau.
Bahkan, Jokowi memerintahkan RS bekas kamp pengungsian dari Vietnam itu segera selesai dalam waktu satu bulan.
Baca: Kepanikan Virus Corona di Jepang, Ada Perkelahian, Pencurian Hingga Tisu Toilet Digembok
"Tadi Bapak Presiden beri pengarahan, beliau menyampaikan kurang dari sebulan harus sudah siap digunakan," kata Menko PMK Muhadjir Efendy di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/3/2020).
Muhadjir menambahkan, RS di Pulau Galang merupakan alternatif rujukan untuk observasi maupun pasien virus corona (Covid-19).