Dalam LHPKN yang dilaporkan pada 29 Maret 2019, Tumiyana memiliki harta senilai Rp 88.407.946.572!
Dibanding tiga kandidat lainnya, Tumiyana adalah calon Kepala Otoritas IKN yang paling kaya.
Kekayaannya banyak disumbang oleh kepemilikan surat berharga senilai Rp 39.856.633.000.
Selain itu, Tumiyana juga memiliki 61 bidang tanah dan bangunan di sejumlah daerah senilai Rp 38.185.300.000.
Sebagian besar tanah milik Tumiyana berada Bogor, sisanya di Jakarta Timur, Sleman, Bekasi, dan Klaten.
Aset lain yang dipunyai Tumiyana adalah tiga mobil senilai Rp 800 juta dan harta bergerak lainnya Rp 400 juta.
Selain itu, ia masih memiliki kas dan setara kas senilai Rp 20.389.333.277 yang semakin menambah pundi-pundi kekayaannya.
Sayangnya, Tumiyana memiliki utang senilai Rp 11.223.319.705 yang mengurangi jumlah harta kekayaannya.
4. Basuki Tjahaja Purnama
Saat ini, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina.
Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Bupati Belitung Timur dan Gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi yang maju sebagai Presiden.
Pada 2017, Ahok kembali maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat.
Sayangnya, mereka kalah dari pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Momen Pilkada DKI Jakarta 2017 adalah momen terakhir Ahok melaporkan harta kekayaannya.
Sejak saat itu hingga ditunjuk jadi Komisaris Utama PT Pertamina, Ahok belum pernah melaporkan harta kekayaannya.
LHKPN itu diserahkan Ahok pada 21 September 2016 saat ia menjadi calon Gubernur DKI Jakarta.
Dalam LHKPN-nya, suami Puput Nastiti Devi itu memiliki harta senilai Rp 25.655.887.496 dan 7.228 dolar AS.
Rinciannya, Ahok memiliki 16 bidang tanah dan bangunan di Belitung Timur dan Jakarta Utara senilai Rp 16.791.268.000.
Walau tidak memiliki kendaraan, Ahok memunyai peternakan sapi senilai Rp 270 juta.
Aset lain yang dimiliki ayah empat anak ini adalah harta bergerak lainnya Rp 650 juta; surat berharga Rp 2.380.000.000; serta kas dan setara kas Rp 5.178.465.375 serta 3.749 dolar AS.
Selain itu, Ahok masih memiliki piutang senilai Rp 386.154.121 dan 3.479 dolar AS.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)