Saat dijumpai, Susanna mengaku awalnya tokonya sempat diserbu warga saat panic buying imbas pengumuman WNI positif terinfeksi virus corona (Covid-19) pada Senin (2/3/2020) lalu.
Meskipun warga hendak memborong barang-barang dari toko tersebut dengan harga tinggi, Susanna tetap menjual barang dengan harga normal dengan jumlah dibatasi per pembeli.
Di toko sembakonya, Susanna menyisihkan stok barang yang dibutuhkan warung-warung kecil langganannya dari pembeli lainnya.
Ia enggan melihat sekitar 20-30 warung kecil yang biasa membeli barang dari Toko Erwin setop berjualan karena tak punya stok.
"Kita udah nyisihin untuk warung-warung kecil. Kayak pas banjir saya juga tetap sediakan," ucap Susanna saat ditemui di tokonya, Rabu (4/3/2020).
"Kalo orang lain beli banyak saya nggak jual. Kasian dong buat mereka (warung kecil)," ucap dia.
Susanna yang sudah 30 tahun lebih membuka toko sembako memang menjadi langganan puluhan warung kecil di sekitaran Teluk Gong.
Beberapa pembeli dari Toko Erwin misalnya pemilik warung kopi, warung makan, hingga kantin sekolah.
Susanna pun tak tega apabila para langganannya itu kehabisan stok akibat diborong warga saat panic buying.
Apalagi, warung-warung kecil yang menjadi langganannya itu tak lain menjadi tempat bagi masyarakat kelompok menengah ke bawah untuk membeli kebutuhan mereka.
"Kan biar mereka setiap hari bisa dagang. Kalo nggak ada barangnya gimana," ucap Susanna.
"Kalo dia kan buat tukang becak makan di sana. Karyawan kita juga makan di sana. Kita nggak pikirin kita sendiri. Harus semua dapat," tegas dia.
Sebelumnya, rekaman video yang menampilkan seorang Susanna dikerubungi pengunjungnya viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah akun Twitter @arjuno_ireng01 tersebut, dikabarkan bahwa Susanna menjual barang sembakonya secara normal di tengah-tengah momen panic buying terkait geger virus corona (Covid-19).