TRIBUNNEWS.COM - Seorang tetangga pasien positif corona, Anis Hidayah, mengaku menyesalkan sejumlah reaksi masyarakat terhadap dua orang tetangganya.
Menurut Anis, ketika dua tetangganya itu diketahui terinfeksi virus corona, sejumlah masyarakat justru berlomba-lomba menghakiminya.
Bahkan beberapa di antaranya justru mencari tahu keseharian pasien lalu mengkait-kaitkannya dengan kondisi pasien saat itu.
Anis mengatakan, semestinya masyarakat Indonesia saat ini berempati dengan kondisi dua warga negara Indonesia (WNI) yang terinfeksi corona.
"Yang sangat jahat yang saya rasakan adalah mestinya saat ini masyarakat Indonesia itu dalam suasana duka karena ada WNI positif corona, dan itu tidak diinginkan siapapun, tapi justru masyarakat berlomba-lomba menghakimi," kata Anis dalam acara Mata Najwa yang diunggah di kanal Youtube Najwa Shihab, Kamis (5/3/2020).
"Semestinya kan bersolidaritas, berempati, bisa juga kan kalau itu keluarga kita, tapi masyarakat menghakimi, mengkait-kaitkan hal-hal yang tidak terkait seperti membongkar-bongkar aktivitas sehari-harinya, background-nya, dan sebagainya," sambungnya.
Anis pun menyesalkan dengan bocornya privasi pasien.
Ia mengaku kaget ketika data lengkap tetangganya tersiar di publik.
"Yang lebih membuat kami terkejut adalah data pasien itu lengkap sekali dan itu sudah viral saat kami menerima," kata Anis.
"(Ada) nama, alamat, detail," lanjutnya.
Baca: Pasien Positif Corona Dapat Dinyatakan Sembuh Setelah Dua Kali Pemeriksaan
Anis mengatakan, perumahannya pun sontak ramai oleh awak media.
"Setelah itu, perumahan katanya ramai sekali dengan media yang menyorot rumah dan sebagainya," tutur Anis.
Anis menambahkan, suaminya yang tak lain merupakan Ketua RT itu pun langsung menelpon pasien untuk memastikan kondisinya.
Menurut Anis, pasien mengaku baru mengetahui bahwa dirinya positif terinfeksi virus corona dari berita di media.