News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Wagub NTT Klaim Punya Penangkal Virus Corona dan Sebut Masyarakat Lebih Takut Kemiskinan

Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: bunga pradipta p
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, saat diwawancarai di Kupang (KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE)

TRIBUNNEWS.COM - Penyebaran virus corona yang terjadi di berbagai negara termasuk Indonesia menjadi perhatian publik

Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi dalam menyikapi kondisi itu mengimbau masyarakat di wilayahnya tak perlu khawatir dan tetap tenang.

Sebab, Josef menyebut pihaknya mengklaim sudah mempunyai obat penangkal virus corona.

Melansir Kompas.com, yakni dengan memanfaatkan daun kelor yang banyak tumbuh di NTT.

Menurut Josef, yang perlu dilakukan masyarakat untuk menangkal virus corona adalah meningkatkan daya tahan tubuh.

Baca: Dampak Virus Corona, Arab Saudi Tangguhkan Umrah Selama Setahun, Larang Ziarah ke Masjid Nabawi

Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi (KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE)

Ia juga mengatakan dengan mengonsumsi daun kelor dan air daun kelor diyakini bisa meningkatkan daya tahan tubuh tersebut.

"Kami sudah punya obat penangkal corona yang diberikan Tuhan yang maha kuasa yakni The Miracle Tree atau pohon ajaib kelor, jadi kami masyarakat NTT tidak takut," kata Josef di Bandara El Tari Kupang, Rabu (4/3/2020).

Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir dan dapat beraktivitas seperti sedia kala.

Josef menambahkan dibanding dengan virus corona, seharusnya masyarakat lebih mengkhawatirkan dengan kemiskinan, stunting, dan serangan demam berdarah yang saat ini angkanya cukup tinggi di wilayah NTT.

"Itu saja yang mesti kita takut. Kenapa kita harus takut dengan corona."

"Itu hanya flu biasa dan orang hanya membesar-besarkan saja. Orang NTT tidak usah takut dengan corona," papar Josef.

Baca: Data Pasien Corona Asal Depok Bocor, Tetangga Dapat Perlakuan Tak Adil: Anaknya Dilarang Sekolah

Jubir Achmad Yurianto Tegaskan WNI Positif Corona Tetap 2 Orang

Juru Bicara Penanganan Corona, Achmad Yurianto memberikan informasi terkini perkembangan virus corona yang sudah mewabah ke Indonesia.

Yurianto menegaskan yang positif terjangkit Covid-19 itu hanya ada dua orang.

Hal itu berdasarkan data hingga Rabu (4/3/2020) pagi ini.

"Situasi nasional sampai dengan hari ini, kita masih memiliki data yang terkonfirmasi dua orang yang semuanya sedang dirawat di sini (RSPI Sulianti Saroso)," ujar Yurianto dalam jumpa pers di RSPI Sulianti Saroso, Rabu, dikutip Kompas.com.

Yurianto menyebut meski belum ada penambahan jumlah pasien positif corona, tetapi saat ini sudah banyak pasien suspect corona.

Semua pasien suspect corona sudah menjalani pemeriksaan laboratorium.

Baca: 2 Pasien Positif Corona di Depok Justru Tahu dari Jokowi, Pihak Rumah Sakit Jelaskan Alasannya

"Saya berharap dalam waktu sesingkat-singkatnya hasil lab keluar karena spesimen sudah dikirim. Harapan saya hari ini sudah bisa selesai," kata dia.

Selain pasien positif tejangkit virus corona, ada pula warga Jakarta yang diduga terpapar penyakit tersebut.

Hingga Selasa (3/3/2020) malam, ada lima orang yang dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso, DKI Jakarta.

Lima orang ini belum diketahui hasil pemeriksaannya apakah positif corona atau tidak.

Sementara itu, sebanyak 247 orang di wilayah Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang masih dalam pantuan.

Kategori yang masuk pemantauan adalah orang-orang mengalami gejala ringan dan pernah melakukan perjalanan ke negara terjangkit.

Baca: Akhirnya Kena Somasi, Alvi Ananta Penyanyi Lagu Corona & Manajemen Beri Klarifikasi

Mereka dirawat di rumah sakit non-rujukan atau diisolasi di rumah.

Tak hanya itu, ada 36 orang yang diawasi berada di wilayah Jakarta.

Seluruhnya sudah menjalani pemeriksaan laboratorium per kemarin siang.

Hasilnya, dinyatakan 28 orang tidak terinfeksi virus corona.

Bantah Dua Pasien Positif Corona Tak Sadar Terinfeksi

Sebelumnya, pemerintah membantah belum memberitahu dua pasien yang positif virus corona atau Covid-19 sebelum diumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Presiden Jokowi mengumumkan kasus virus corona pertama di Indonesia pada Senin (2/3/2020).

Achmad Yurianto menanggapi hal tersebut.

Yurianto menyebut dua pasien ini sudah diberitahu terkait diagnosis positif terjangkit virus corona sebelum keduanya dikarantina.

Saat ini, keduanya dirawat di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.

"Kalau tidak dikasih tahu, buat apa dimasukkan (ruang isolasi)."

"Ini (informed consent) persetujuan untuk masuk ruang isolasi," ujar Yuri ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (3/3/2020).

Baca: Antisipasi Virus Corona, Pemprov DKI Usul RSUD Pasar Minggu dan Cengkareng Jadi RS Rujukan

Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto (KOMPAS.com/Ihsanuddin)

Sementara itu, Kemenkes meralat informasi perihal kedekatan pasien positif corona dengan warga negara (WN) Jepang yang diduga menularinya.

Yurianto mengatakan tidak bisa memastikan hubungan pertemanan pasien ini dengan WN Jepang yang domisili di Malaysia.

Akan tetapi, ia memastikan WN Jepang dan pasien positif corona melakukan kontak langsung saat dansa di Jakarta sehingga terjadi penularan virus.

"Yang benar adalah, yang kita yakini ada close contact. Apakah dia teman atau bukan, dalam party bisa saja ganti pasangan cepat," kata Yurianto di Istana Kepresidenan, Jakarta.

(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani) (Kompas.com/Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere/Dani Prabowo)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini