TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja mengumumkan empat calon pemimpin ibu kota baru pada Senin (2/3/2020).
Ibu kota baru tersebut akan dikelola secara khusus oleh Badan Otorita yang segera dibentuk.
Empat calon pemimpin itu antara lain, Bupati Banyuwangi, Azwar Anas, lalu Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama, Direktur Utama PT Wijaya Karya (WiKa) Tumiyana, serta Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro.
Lalu apa alasan Jokowi memilih empat calon tersebut?
Baca: Bukan Ahok, Ini Sosok yang Dipuji Khusus Ali Ngabalin di antara 4 Calon Pemimpin Ibu Kota Baru
Baca: BTP Masuk Bursa Calon Pemimpin Ibu Kota Baru, Pandji Pragiwaksono Prediksi Ahok Jadi Capres 2024
Hadir di acara Sapa Indonesia Pagi Kompas TV pada Kamis (5/3/2020), Tenaga Ahli Utama KSP Bidang Komunikasi, Ali Ngabalin mengatakan bahwa Jokowi mencari sosok-sosok yang memiki rekam jejak yang jelas.
Selain itu, Jokowi disebut juga ingin mengambil orang-orang yang enerjik atau lincah.
"Yang pertama karena memang keempat orang ini track record-nya terukur, jelas, kemudian enerjik."
"Apalagi kayak Pak Azwar, Pak Basuki Tjahaja Purnama, Tumiyana juga begitu apalagi Mas Bambang dalam body yang seperti begitu tapi sangat lincah," ungkap Ali Ngabalin.
Ali Ngabalin mengatakan, empat orang itu merupakan sosok yang memiliki gagasan-gagasan luar biasa.
"Sehingga kalau dalam beberapa kesempatan yang saya lihat duduk dengan bapak presiden kan luar biasa mereka menyampaikan gagasan-gagasan tentang agenda-agenda yang dipikirkan bapak presiden," lanjutnya.
Baca: Alasan Jokowi Pilih 4 Calon Termasuk Ahok Pimpin Ibu Kota Baru, Ali Ngabalin: Cari yang Enerjik
Baca: Wali Kota Padang Ikut Main di Film Sang Muadzin, Jalankan Peran Jadi Penceramah
Lalu, Ali Ngabalin secara khusus memuji Azwar Anas.
Menurutnya, Azwar Anas merupakan sosok yang cerdas hingga membawa Banyuwangi menjadi daerah yang luar biasa.
"Kalau Azwar itu kan anak muda, cerdas, dan Banyuwangi luar biasa. Kalau enggak salah dia juga pernah jadi bakal calon wakil gubernur."
"Dan kami tahu lama itu juga Pak Ahok, Pak Tumi begitu, Mas Bambang," ucapnya.