News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Aturan Gereja soal Ibadah di Tengah Isu Virus Corona Covid-19: Bersalaman hingga Air Suci

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Umat Katolik memerankan visualisasi Jalan Salib di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Jumat (30/3/2018). Jalan Salib tersebut merupakan rangkaian ibadah Jumat Agung memperingati wafatnya Isa Almasih. Tribunnews/Jeprima

"Kami lakukan tracking melakukan close contact dengan pasien ini."

"Kita tindak lanjuti, sistem di sini berjalan," ungkap Terawan.

Kemudian, Kemenkes melakukan pelacakan lebih dalam setelah mengetahui di mana saja WN Jepang itu beraktivitas.

Untuk mencari tahu siapa saja yang pernah melakukan kontak fisik dengan WN Jepang itu.

"Begitu dengar berita, kita melakukan penelusuran dan pemisahan dan siapa pun yang close contact, selalu kita periksa detail."

"Orang yang tinggal dengan dua orang ini dipisah, juga sudah kita pisahkan," kata Terawan.

Akhirnya diperoleh seorang ibu berusia 64 tahun dan anaknya berusia 31 tahun mengalami gejala batuk, pilek, sesak disertai demam.

"Jadi dua orang ini, rumahnya kita cek sehingga kita bawa dua-duanya, ibu dan anak, umur 64 tahun dan 31 tahun," ujar Terawan.

Kemenkes segera mengisolasi rumah keduanya.

Diketahui, ibu beserta putrinya langsung dibawa ke ruang isolasi khusus di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Soelianti Saroso, Jakarta Utara.

Pihak rumah sakit setelah dua hingga tiga hari observasi menginformasikan kedua warga Depok itu positif corona.

"Saya baru diberi hasil tadi pagi, langsung lapor Bapak Presiden untuk mengumumkan. Ini bagus sebagai keterbukaan informasi. Tidak ada yang ditutupi dan dibikin horor," lanjut dia.

Menurut Terawan, relasi dua WNI dengan WN Jepang yang terjangkit corona tersebut merupakan teman dekat.

"Orang Jepangnya datang ke rumah, lalu dua orang ini mengeluhkan batuk pilek biasa. Jadinya agak sesak dan demam. Tapi sekarang ini kondisinya sekarang hanya batuk pilek," ungkap Terawan.

Kendati demikian, Terawan meminta masyarakat agar tidak panik menanggapi WNI terjangkit virus corona.

"Kalau mengalami batuk, sesak nafas dan demam, segera datang ke puskesmas dan rumah sakit terdekat.

"Harus diingat, ini penyakit self limited disease, penyakit yang sembuh sendiri," ujar Terawan.

Terawan pun mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan dan gaya hidup sehat.

"Sama seperti virus yang lain, angka kematian di bawah 2 persen, dan tergantung imunitas tubuh."

"Dari awal saya bilang jaga imunitas dan higienitas, gerakan hidup sehat digaungkan di mana-mana," lanjut dia.

(Tribunnews.com/Chrysnha,Indah Aprilin Cahyani) (Kompas.com/Walda Marison/Vitorio Mantalean)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini