Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, menegaskan informasi mengenai nahkoda kapal CMA CGM Virginia di Pelabuhan Tanjung Priok terindikasi virus corona tidak benar.
Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Ahmad, mengatakan informasi simpang siur pada aplikasi pesan WhatsApp, mengenai nahkoda kapal asal Ukraina terindikasi virus corona adalah informasi tidak benar.
Menurut Ahmad, sebelumnya ada informasi yang mengatakan bahwa sandarnya kapal CMA CGM Virginia tidak mengikuti Standar, dan Prosedur pemeriksaan kapal serta asing terkait antisipasi virus corona dan adanya Anak Buah Kapal (ABK) yang juga terindikasi virus corona.
Baca: Garuda Maintenance Facility Lakukan Penyemprotan Disinfektan pada 32 Pesawat Grup Garuda
Menanggapi hal itu, Ahmad menegaskan bahwa itu tidak benar. Kapal sandar di Pelabuhan Tanjung Priok tetapnya di Jakarta International Container Terminal (JICT) sudah mengikuti prosedur dan semua Anak Buah Kapal (ABK) dalam kondisi sehat
"Sebetulnya kronologi yang benar dari kejadian tersebut berawal dari adanya pergantian nahkoda kapal, sebelum kapal tersebut betolak ke Tanjung Perang, Surabaya," ucap Ahmad dalam keterangannya, Jumat (6/3/2020).
Baca: Bandara Soekarno-Hatta Masih Layani Penerbangan Internasional, Kecuali ke China
Lanjut Ahmad, kapal CMA CGM Virginia dari Tiongkok sandar di JICT Tanjung Priok pada tanggal 5 Maret 2020 pukul 13.00 WIB, setelah sebelumnya diperiksa oleh kantor kesehatan pelabuhan (KKP) di zona karantina dan akhirnya diizinkan bersandar setelah dinyatakan sehat.
"Hasil pemeriksaan dan observasi oleh KPK manyatakan tidak ada ABK kapal yang terindikasi virus corona. Kemudian Surat Persetujuan Berlayar (SPB) diterbitkan oleh Syahbandar Tanjung Priok " kata Ahmad.
Ahmad juga mengatakan, selain itu nahkoda yang tiba di Pelabuhan Tanjung Priok sedang sakit batuk, dan nahkoda dibawa ke rumah sakit Jakarta Medical Center Tanjung Priok.
"Tetapi hasil pemeriksaan, tidak mengindikasikan nahkoda asal Ukraina itu terpapar virus corona melainkan flu biasa. Hingga saat ini nahkoda tersebut masih menjalani observasi di rumah sakit," kata Ahmad.