News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Antisipasi Kasus Corona, RSPI Sulianti Saroso Siap Tampung Hingga 150 Pasien

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas menggunakan masker di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (2/3/2020). Presiden Joko Widodo mengumumkan dua orang positif terjangkit virus Covid-19 atau virus corona, dan saat ini berada di ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso, Jakarta. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso dr. Mohammad Syahril mengatakan pihaknya memiliki skenario untuk mengantisipasi apabila terjadi eskalasi atau peningkatan kasus virus corona.

"Apabila terjadi eskalasi, kami sudah siapkan skenario berikutnya untuk ruangan untuk isolasi, cuma isolasinya tidak bertekanan negatif. Tetap satu orang satu kamar dengan ventilasi yang bagus. Sudah kami siapkan," ujar Syahril, dalam konferensi pers, di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Senin (9/3/2020).

Baca: Cabuli Anak Berkebutuhan Khusus, Pelaku Rayu Korban Pakai Uang Hingga Perlihatkan Video Porno

Baca: Tim Pengawas Kemenkes akan Lakukan Contact Pressing PDP Baru di RSPI Sulianti Saroso

Baca: Zodiak Cinta Besok- Ramalan Bintang Selasa, 10 Maret 2020: Capricorn Jangan Ungkit Masa Lalu

Untuk diketahui, RSPI Sulianti Saroso sendiri menjadi salah satu rumah sakit rujukan yang ditunjuk oleh pemerintah terkait kasus virus corona.

Rumah sakit ini sendiri memiliki 11 ruang isolasi. Dengan pasien dalam pengawasan (PDP) yang baru tiba pada Minggu (8/3), saat ini ruangan isolasi yang sudah digunakan berjumlah 10.

Syahril menegaskan tak berharap terjadi eskalasi kasus virus corona. Namun, pihaknya siap menampung 150 pasien apabila kemungkinan terburuk tersebut terjadi.

"Ini kita nggak berharap ya, tapi kita bisa (menampung) sampai 150 tempat tidur kalau terjadi eskalasi," jelas Syahril.

Sebelumnya diberitakan, Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso dr. Mohammad Syahril mengungkap kabar terbaru terkait kasus virus corona di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta, Senin (9/3/2020).

Syahril mengatakan ada 10 pasien yang dirawat di RSPI Sulianti Saroso. Mereka adalah empat pasien positif virus corona dan enam pasien dalam pengawasan (PDP).

"(Yang dirawat, - red) 10. Empat positif, enam PDP," ujar Syahril, di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Senin (9/3/2020).

Sementara terkait jumlah pasien orang dalam pemantauan (ODP) tercatat sudah berada di angka 606. Sebelumnya angka ODP berada di jumlah 585.

ODP sendiri adalah orang-orang yang melaporkan diri kepada pihak rumah sakit bahwa mereka memiliki gejala-gejala yang serupa atau mengarah kepada kasus corona.

"Jumlah pasien orang dalam pemantauan itu berjumlah 606 sampai dengan tadi pagi. Terus meningkat ya. Kemarin kan 585 tapi sekarang naik," jelasnya.

Adapun RSPI Sulianti Saroso kembali menerima satu orang pasien suspect atau pasien dalam pengawasan terkait virus corona.

Direktur Utama Rumah RSPI Sulianti Saroso dr. Mohammad Syahril mengatakan pasien tersebut tiba di RSPI Sulianti Saroso hari Minggu (8/3) kemarin, pada pukul 23.00 WIB.

"Tadi malam pukul 23.00 WIB, dari 9 (orang pasien) tambah 1 menjadi 10 (orang pasien)," ujar Syahril, dalam konferensi pers di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Senin (9/3/2020).

Menurut keterangan Syahril, pasien tersebut diketahui berjenis kelamin pria. Namun tidak disebutkan usia yang bersangkutan.

Pasien dalam pengawasan tersebut ternyata memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri, yakni dari Jepang. Tak hanya itu, Syahril mengatakan yang bersangkutan juga terlibat kontak dengan grup dansa atau kasus klaster Jakarta.

"Dari luar negeri riwayat perjalanan ke Jepang dan ada riwayat kontak. Pasien baru tadi malam kontak juga itu dengan grup dansa masih di lokasi yang sama (di Paloma Bistro)," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini