Jumlah ulat bulu ini sangat banyak, mereka hinggap di beberapa pepohonan taman komplek yang berada tengah-tengah pemukiman warga.
Ukuran ulat bulu ini juga nampak besar diperkirakan 5 centimeter dengan bulu halu di sekujur badanya yang berwarna hitam.
Kepala Komandan Regu Evakuasi dan Penyelamatan, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), Adhi Nugroho mengatakan, hama ulat bulu ini sedikitnya telah menyerang 10 warga perumahan.
"Kurang tahu (kenapa ada hama ulat bulu) kita hanya menindaklanjuti dari laporan warga kita belum tahu karena warga perumahan itu sudah terkena gatal-gatal sekitar 10 orang lebih," kata Adhi saat dikonfirmasi.
Sementara itu, Idrus (48), petugas kebun di Cluster perumahan, menyebutkan, korban rata-rata merupakan anak-anak yang tengah bermain di taman saat hama ulat bulu menyerang.
"Udah banyak yang kena, saya termasuk, tukang sapu dua orang, tukang taman dua orang, anak kecil tiga orang warga sini, langsung di bawa ke rumah sakit," ungkap Idrus.
Dia menyebutkan, ulat bulu ini tidak dikerahui dari mana berasal. Tapi yang pasti, kawanan hama bersarang di dahan pohon berukuran besar yang ada di taman.
"Jadi enggak harus kena kesentuh ulatnya, kena bulunya ada tang pada terbang-terbangan udah bikin gatel," ujarnya.
Gejala yang muncul saat terkena hama ulat bulu ini menurut Idrus gatal-gatal, kemudian muncul betol-bentol memerah pada permukaan kulit hingga alami panas dingin.
"Gatel biasanya dua jam, panah dingin itu kalau enggak kuat, abis dua jam itu paling sisanya tinggal bentol-betolnya aja belum hilang," jelas dia.
Adapun untuk kondisi korban yang terkena hama ulat bulu sudah membaik. Bahkan korban yang sempat dirawatpun sudah pulih karena memang hama ini tidak membahayakan.
"Udah enggak apa-apa, cuma kemarin karena di sini orang kaya semua jadi begitu kena gatel-gatel langsung dibawa ke rumah sakit," tegas dia.
Sudah pernah terjadi
Tukang kebun setempat menyebutkan, kejadian seruapa pernah terjadi.