TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona (Covid-19), Achmad Yurianto mengumumkan terdapat penambahan jumlah pasien yang terinfeksi virus corona di Indonesia.
Yuri menyebut pada laporan yang ia terima ada 13 pasien baru yang positif.
Ia juga mengungkapkan dua dari 13 pasien tersebut merupakan warga negara asing (WNA).
Kasus tersebut adalah nomor 10 dan nomor 12 yang merupakan hasil penelusuran dari kasus nomor 01.
Dalam artian dua WNA itu berasal dari klaster klub dansa dan memiliki kontak langsung dengan kasus nomor 01.
Hal ini ia sampaikan dalam keterangan resminya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (9/3/2020).
"Pasien kasus 10, laki-laki, 29 tahun WNA," ujar Yuri yang dikutip dari YouTube metrotvnews, Senin (9/3/2020).
Baca: Pasien Positif Corona di Indonesia Bertambah, Ada 19 Kasus, Berikut Rincian Lengkapnya
Baca: Masyarakat Diminta Waspadai Investasi Ilegal di Tengah Wabah Virus Corona
Lebih lanjut, Yuri mengatakan kondisi kasus 10 ini nampak dalam kondisi sakit ringan sedang.
"Ini bagian tracing kita atas kasus 01," imbunya.
Sementara kasus 11 juga merupakan WNA dengan jenis kelamin perempuan berusia 54 tahun.
"Kondisi nampak sakit ringan sedang, ini bagian dari tracing kontak kasus 01," jelas Yuri.
Tidak hanya dua WNA ini, Yuri juga mengatakan bahwa terdapat pasien positif corona lainnya yang merupakan hasil penelusuran dari kasus 01.
Ia adalah kasus 12 seorang WNI berjenis kelamin laki-laki dengan usia 31 tahun.
Yuri menuturkan kondisi kasus 12 sama dengan kasus 10 dan kasus 11.
Dimana ia nampak dalam kondisi sakit ringan, sedang.
Kendati demikian, Yuri tidak ingin mengungkapkan negara asal dari WNA yang positif virus corona itu.
Dalam kesempatan itu Yuri juga mengumumkan terkait pasien lainnya yang terinfeksi virus corona.
"Pertama kami identifikasi sebagai kasus 07. Perempuan 59 tahun," kata Yuri.
Baca: 19 Orang di Indonesia Positif Virus Corona, Mayoritas Tertular dari Negara Lain
Yuri mengatakan kondisi dari kasus 7 nampak sakit ringan, sedang, dan stabil.
"Ini adalah kasus importade case, yang bersangkutan baru kembali dari luar negeri," jelasnya.
Sementara kasus 08, kata Yuri, adalah seorang laki-laki berusia 56 tahun.
"Kasus 08 ini tertular oleh 07, karena memang suami istri," ujar Yuri.
Namun kondisi kasus 08 ini kurang baik karena saat ini menggunakan beberapa peralatan seperti infus dan oksigen.
Menurut penjelasan Yuri, kasus 08 ini sebelum kontak dengan 07 sudah sakit mengidap sakit diare dengan ditambah riwayat diabetes.
Kemudian kasus 09 seorang perempuan dengan usia 55 tahun.
"Kondisi sekarang nampak ringan sedang tanpa ada penyakit penyulit sebelumnya," kata Yuri.
"Pasien ini juga imported case dan bukan bagian kluster manapun," imbuhnya.
Sementara itu, tiga kasus selanjutnya, yakni kasus 10, kasus 11 dan kasus 12 merupakan merupakan trashing dari kasus 01 sebagaimana dijelaskan di awal artikel.
Baca: Waspada Virus Corona, Malam Puncak PARFI AWARDS 2020 Ditunda
Selanjutnya kasus 13 seorang perempuan, dengan usia16 tahun.
"Ini merupakan trashing dari sub klaster pasien no 03," ujar Yuri.
Kasus berikutnya yang juga merupakan imported case adalah kasus 14, kasus 15, kasus 17, kasus 18 dan kasus 19.
Usia mereka berada di rentang 40 sampai 56 tahun.
"Paien dengan identifikasi 14, laki-laki 50 tahun, kondisinya nampak ringan sedang, imported kasus. pasien nomor 15, perempuan 43 tahun, imported kasus," jelas Yuri.
"Pasien nomor 17 laki-laki, 56 tahun, sementara nomor 18, laki-laki 55 tahun, nomor 19, laki-laki 40 tahun. Ketiganya juga imported case," kata Yuri.
Sementara itu untuk kasus 16 adalah seorang perempuan yang berumur 17 tahun.
Menurut penuturan Yuri, kasus 16 ini telah memiliki kontak erat dengan kasus 15.
"Sehingga hari ini jumlah kasus yang terkonfirmasi postif sebanyak 19 orang," ujar Yuri.
"Ini adalah penjumlahan dari yang sudah kami rilis di awal yakni kasus 01 sampai dengan kasus 06," imbuhnya.
Simak di menit 02.07
Kiat Sederhana dari Presiden Jokowi untuk Cegah Penularan Virus Corona
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan cara sederhana dalam mencegah virus corona agar tidak masuk ke dalam tubuh kita.
Cara ini ia bagikan melalui sebuah video yang diunggah dalam akun Twitter miliknya, @jokowi.
Adapun kiat pencegahan penularan virus corona yang disampaikan oleh Jokowi sebagai berikut.
"Pertama jangan lupa untuk mencuci tangan dengan air yang mengalir dan sabun," imbuhnya.
Di dalam video tersebut dijelaskan untuk durasi cuci tangan minimal selama 20 detik.
Selain mencuci tangan secara benar, ada beberapa hal lain yang dapat dilakukan untuk menangkal virus corona.
Baca: Menparekraf: Penyampaian Informasi Corona Cukup Satu Pintu
Yakni hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut.
Mengingat telapak tangan sering menyentuh berbagai macam benda dan rentan terkena virus.
Jaga jarak dengan siapapun yang batuk atau bersin.
Karena virus corona dapat menyebar melalui tetesan cairan yang keluar saat batuk atau bersin.
Berikan masker kepada yang sakit agar tidak menular pada yang lain.
"Cukup sederhana dan mudah dilaksanakan," ujar Jokowi.
"Jadi sebenarnya musuh terbesar kita saat ini adalah bukan virus itu sendiri," tegasnya.
"Tapi rasa cemas, panik, ketakutan, dan berita-berita hoaks serta rumor," jelasnya.
Sehingga Jokowi mengajak masyarakat untuk selalu yakin dengan fakta, informasi, solidaritas bersama, dan gotong royong.
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma)