TRIBUNNEWS.COM - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengungkap pembelaannya terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Hal itu berkaitan dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut nama Ahok di antara empat kandidat bos ibu kota baru.
Terkait hal itu, Ali Ngabalin pun menyinggung berbagai pandangan yang menilai Ahok sebagai sosok kontroversial.
Dilansir TribunWow.com, selesai menyatakan pembelaan, Ali Ngabalin langsung meminta Politisi PDIP Masinton Pasaribu untuk bertepuk tangan.
• Ali Ngabalin Melirik, Ujang Komarudin Ngaku Ogah Ahok Jadi Bos Ibu Kota Baru: Masih Banyak yang Lain
• Ahok Jadi Kandidat Pemimpin di Ibu Kota Baru, Begini Tanggapan Sandiaga Uno
Ali Ngabalin menyebut empat sosok yang dipilih sebagai kandidat bos ibu kota baru diyakini memiliki kemampuan yang mumpuni.
Empat calon pemimpin itu antara lain, Bupati Banyuwangi, Azwar Anas, lalu Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Direktur Utama Tumiyana, serta Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro.
"Dari empat orang yang kader-kader terbaik, anak-anak Indonesia pinter-pinter," kata Ali Ngabalin.
"Mulai dari Azwar Anas, Pak Tumiyono, Mas Bambang maupun dengan Pak Ahok adalah orang-orang pinter, orang-orang yang memiliki kredibilitas tertinggi."
Lebih lanjut, Ali Ngabalin menyebut pemilihan empat kandidat bos ibu kota baru itu bertujuan untuk membuat Indonesia yang lebih baik.
"Oleh karena itu saya mencatatat, dalam hal culture orang Indonesia ini kita punya culture yang luar biasa sebagai orang-orang Melayu, orang-orang yang hidup dan besar di negeri Indonesia ini," ujar Ali Ngabalin.