News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Pemerintah Tak 'Lockdown' Wilayah Ditemukan Corona, Mengapa?

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi wabah Covid-19 - Jubir Penanganan Corona, Achmad Yurianto mengatakan, me-lockdown wilayah yang ditemukan positif virus corona, justru tingkatkan penyebaran.

"Kemarin, Rabu (11/3/2020) ada 1 Pasien Dengan Pengawasan (PDP) meninggal dunia yang dirawat di RSUD dr Moewardi Solo," ungkap Yulianto Prabowo, di ruang Canopy lantai 2 kantor Dinkes Jateng, Jalan Cpt Pierre Tendean 24, Kamis (12/3/2020) malam.

Baca: 1 Pasien Suspect Corona di Solo Meninggal Dunia, Dinkes: Belum Tentu Covid-19

Baca: Dua Warga Banten Positif Corona Setelah Sepulang dari Luar Negeri

Dia menyampaikan, sampai sejauh ini penyebab kematiannya adalah disebabkan gagal nafas karena pneumonia.

"Sehingga selama ini di Jawa Tengah ada 2 kematian PDP covid-19 yakni di RSUP dr Kariadi dan kemarin di RSUD dr Moewardi," tuturnya.

Yulianto menjelaskan, penyebab sedang dalam pelacakan.

"Yang jelas meninggalnya karena gagal nafas disebabkan oleh pneumonia," tegasnya.

Kepala Dinas Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo (tengah) didampingi Direktur RSUD dr Moewardi Solo, Cahyono Hadi (kanan) dan Kepala Bidang Pelayanan Medis, Harsini, Kamis (12/3/2020) malam. (Tribun Jateng/ Muhammad Sholekan)

Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD dr Moewardi Solo, Harsini menyampaikan, untuk 2 pasien tidak mempunyai riwayat kunjungan ke luar negeri.

Salah satu pasien tersebut meninggal, sedangkan satunya masih PDP di RSUD dr Moerwardi.

"Informasi dari keluarga pasien yang meninggal tidak ada kontak dengan WNA."

"Namun, dia habis pulang dari sebuah seminar di Bogor."

"Kebetulan keduanya adalah peserta seminar di Bogor itu," terangnya.

Baca: Update Virus Corona: WNI Positif Corona di Singapura Tambah Jadi 7

Baca: Antisipasi Penyebaran Virus Corona, Pemrov DKI Akan Lebih Selektif saat Keluarkan Izin Kegiatan

Keduanya mengikuti seminar di Bogor pada 25-28 Februari 2020.

"Tanggal 29 mulai pilek dan batuk lalu ke dokter, ke rumah sakit masuk ke dalam observasi."

"Lalu dipindahkan ke RSUD dr Moewardi sebagai PDP," ungkapnya.

Dia menyampaikan, kedua pasien itu berjenis kelamin laki-laki dengan usia 58 dan 59 tahun.

"Sebelumnya, dari rumah sakit di sekitar Solo, soal rumah sakit mana kami tidak bisa menyebutkan. Yang jelas untuk pasien yang meninggal warga Jawa Tengah," tuturnya.

(Tribunnews.com/Whiesa, TribunJateng.com/Muhammad Sholekan) (Kompas.com/Ihsanuddin)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini