Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan Universitas Padjajaran, Muradi, menyebut Amien Rais tidak memcerminkan begawan politik dan lokomotif reformasi jika membentuk Partai Amanat Nasional (PAN) 'Reformasi' atau partai baru.
"Langkah Amien Rais (AR) bisa dikatakan set back dan tidak memcerminkan begawan politik dan lokomotif reformasi," ujar Muradi kepada Tribunnews.com, Kamis (12/3/2020).
Dia menyarankan agar Amien Rais bisa memberikan contoh yang baik dalam berpolitik dengan menerima kekalahan dan menyokong siapapun yang menang dalam Munas atau Kongres PAN.
Baca: Pengamat: Ini Ujian Amien Rais Bisa Tidak Selamatkan PAN yang Ia Bangun
Jika Amien Rais membentuk partai baru, menurut Muradi, hal tersebut tidak akan mampu memberikan efek negatif bagi PAN.
Apalagi sampai menyedot suara PAN dalam Pemilu Legislatif mendatang.
Baca: Politikus PAN: Jangan Provokasi Pak Amien Rais Demi Ambisi Kader yang Kecewa
"Posisi partai baru bisa saja akan berdiri, tapi tidak akan cukup memberikan efek negatif bagi PAN ke depan. Bisa saja sekedar hadir dan tidak cukup mengganggu posisi PAN secara partai," jelasnya.
Ia menilai publik akan menilai negatif dengan hadirnya partai baru tersebut karena dianggap sebagai kelompok yang tidak menghargai demokrasi dan mekanismenya.
Jangan provokasi Amien Rais
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi mengimbau kepada kader yang merasa keberatan hasil keputusan Kongres ke-5 di Kendari, agar menggugat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
"Tapi bagi kader yang tidak terakomodasi dikepengurusan baru, sebaiknya menghindari untuk menjadi tukang kompor, tukang kipas atau provokator dengan memanfaatkan figur Pak Amien Rais sebagai alat legitimasi atas ketidakpuasan hasil kongres," ujar Viva kepada wartawan, Jakarta, Kamis (12/3/2020).
"Jangan memprovokasi Pak Amien Rais menjadi cap stempel demi agenda politik pribadi dan ambisi kader yang kecewa," sambung Viva.
Viva menyakini, Ketua Umum PAN terpilih Zulkifli Hasan tidak mungkin memiliki niat untuk menyingkirkan Amien dari partai berlambang matahari putih.
Apalagi, Amien merupakan salah satu pendiri PAN.
"Pak Amien identik dengan PAN. Bang Zulkifli, Bang Hatta Rajasa, mas Sutrisno Bachir itu murid dan santrinya Pak Amien. Sampai kapanpun, Pak Amien tidak tergantikan," ucap Viva.
Baca: Politikus PAN Ini Yakin Amien Rais Tak Akan Bentuk PAN Reformasi
Viva pun melihat, ada persepsi yang kurang tepat atas pemahaman AD/ART PAN, sehingga menimbulkan salah tafsir.
"Yang dimaksud Pengurus DPP PAN itu terdiri atas pengurus di 'lembaga eksekutif', di Majelis Penasihat Partai, dan di Lembaga Partai," tuturnya.
"Di Pasal 23 AD pasal 52 ART PAN, telah diatur tentang Lembaga Partai, yang terdiri dari Dewan Kehormatan, Dewan Pakar, Dewan Instruktur Perkaderan Nasional, dan lembaga partai lain yang memiliki fungsi dan tugas khusus," sambungnya.
Ia pun menegaskan, hasil Kongres PAN di Kendari merupakan keputusan yang sah, legal, dan konstitusional.
Di mana semua kandidat ketua umum telah berkontestasi dan proses pemilihannya berjalan lancar dengan peserta sah yang memiliki hak pilih.
"Saya berharap kepada seluruh kader partai untuk merajut kembali kebersamaan. Menjemput yang tertinggal, bergandengan tangan untuk kebesaran partai ke depan," tutur Viva.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Sulawesi Barat Muhammad Asri Anas menuturkan, sejumlah ketua DPW dan ketua DPD PAN melakukan rapat tadi malam untuk mendesak Amien membentuk partai baru.
"Ketua-ketua DPW dan 20 ketua DPD, serta tokoh PAN tadi malam mendorong Pak Amien agar dibentuk partai PAN Reformasi, daripada diperlakukan tidak benar oleh Zulkifli Hasan, tidak dihormati, tidak diajak bicara sama sekali," tutur Anas saat dihubungi.
Menurutnya, dalam pengurus PAN yang baru saat ini posisi Amien Rais sebagai dewan kehormatan telah diganti Soetrino Bachir, karena Zulkifli menilai sosok Amien sebagai penghalang.
"Tentu itu sangat tidak etis, Pak Zul ini sudah banyak dinikmati dari partai ini. Pak Amien berdarah-darah membangun partai ini," ucap Anas.
Anas mengklaim, pembentukan PAN Reformasi juga usulan dari 3 ribu kader PAN dari 200 lebih DPD dan DPW diberbagai daerah.
"Tapi Pak Amien mengatakan itu sebagai bagian dari kedua, karena fokus kita adalah memasukkan gugatan ke pengadilan tentang kongres yang benar-benar menciderai demokrasi dan merusak tatanan PAN," tutur Anas.
SB Gantikan Amien
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menunjuk politisi senior PAN Soetrisno Bachir (SB) menjadi Ketua Dewan Kehormatan PAN.
Posisi Ketua Dewan Kehormatan PAN sebelumnya dijabat oleh Amien Rais.
"Dewan kehormatan mas Tris (Soetrisno Bachir), Sekjen pak Eddy Soeparno, Ketua Bappilu ini (nunjuk Yandri Susanto)," kata Zulkifli di kantor DPP Partai Nasdem, Jalan Gondangdia, Jakarta Pusat, Selasa (10/3/2020).
Selain itu, Zulkifli menunjuk Eddy Soeparno sebagai Sekretaris Jenderal PAN. Ketika ditanya posisi yang akan dijabat oleh Amien Rais, Zulkifli mengatakan, mantan ketua MPR itu selalu mendapat tempat spesial di PAN.
"Pak Amien selalu spesial di PAN," ujarnya.
Lebih lanjut, Zulkifli Hasan mengatakan, setelah Kongres V PAN berakhir, para kader yang sempat terbelah dukungannya, kini sudah kembali akur.
Baca: Tarif Ojek Online di Jabodetabek Naik Rp 250 Per Kilometer
Ia meyakini, sudah tidak ada kelompok atau kubu di internal PAN. "Enggak ada (kubu-kubuan)," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Zulkifli Hasan terpilih menjadi Ketua Umum PAN periode 2020-2025 berdasarkan pemilihan dalam Kongres V PAN pada Selasa (11/2/2020).
Baca: Virus Corona Bikin Kekayaan Banyak Miliuner Indonesia Rontok Sekejap, Siapa Saja?
Dalam pemungutan suara saat kongres yang berlangsung di Kendari, Sulawesi Tenggara, Zulkifli Hasan memenangi kompetisi melawan dua pesaingnya, yaitu Mulfachri Harahap dan Dradjad Wibowo.
Sebagai formatur tunggal, Zulkifli sebelumnya menargetkan susunan kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN dapat diselesaikan dalam waktu dua Minggu.
"Saya kira seminggu kelarlah, seminggu dan dua minggu kelar, kan ada waktu sebulan," kata dia.
Sebagian dari artikel ini tayang di Kompas.com dengan judul Zulkifli Tunjuk Soetrisno Bachir Gantikan Amien Rais di PAN