TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto menyampaikan, pasien positif corona di Indonesia menjadi 96 pasien.
Penambahan pasien yang positif tersebut berdasarkan hasil tracking secara masif oleh gugus tugas percepatan penanganan Covid-19.
"Jumlah kasus positif 96 sampai hari ini, oleh karena itu ada penambahan 27,"
"Ini hasil dari tracking yang kita kerjakan dengan masif," ujar Yuri, dikutip dari siaran langsung YouTube metrotvnews, Sabtu (14/3/2020).
Baca: Jakarta Siaga Corona, Anies Baswedan Liburkan Sekolah: Anak-anak adalah Penular
Baca: Pasien Corona Meninggal di Solo, Sang Istri Kini Dirawat di RSUD dr Soedono Madiun
Ia mengatakan, strategi penanganan virus corona di Indonesia telah diubah.
Sebab, dengan dibentuknya gugus tugas tersebut, pemerintah akan terus berusaha untuk mencegah orang yang sehat menjadi tertular virus corona.
"Strategi yang kita lakukan yaitu pendekatan komunitas, kita tidak lagi bicara pada orang yang sakit," ungkapnya.
"Tetapi lebih bicara pada orang yang sehat, agar jangan sampai sakit," jelas Yuri.
"Bukan diartikan mencari orang sehat untuk diobati, harus diawali dengan memutus penularan," lanjutnya.
Ia mengatakan, menghentikan penyebaran virus corona harus dilakukan dengan menggerakkan semua pihak.
Namun, semua itu dilakukan tanpa adanya upaya untuk membuat rasa panik yang berlebihan di masyarakat.
"Penyakit ini menular dari orang yang sudah positif, maka harus dilakukan kegiatan yang masif, terintegrasi."
Baca: BREAKING NEWS: Kasus Corona Tambah jadi 96, Daerah Sebaran di DKI hingga Manado
"Menggerakkan semua komponen masyarakat tanpa panik, untuk mencari, menemukan, dan mengisolasi kasus positif," ungkapnya.
Pemerintah melakukan deteksi virus corona dari orang yang sudah dinyatakan positif.
"Awalnya dari informasi tracking, setiap pasien yang kita rawat di rumah sakit, pasti akan kita tindaklanjuti dengan dua pertanyaan sederhana, ketularan siapa dan nulari siapa," ungkapnya.
"Percepatan penanganan ini akan tergantung dari hasil tracking," lanjut Yuri.
(Tribunnews.com/Nuryanti)