TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sudah melakukan pemeriksaan tes virus corona (Covid-19).
Hal ini ia sampaikan dalam konferensi pers di Istana Bogor, Jawa Barat pada Senin (16/3/2020).
"Saya sudah tes," ujarnya yang dikutip dari video yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden.
Tidak hanya dirinya, Jokowi memberberkan bahwa Ibu Negara Iriana Jokowi juga telah melakukan tes Covid-19.
"Ibu juga sudah tes," imbuh Jokowi.
Terkait hasil tesnya, Jokowi meminta para awak media untuk menanyakan langsung kepada pihak rumah sakit yang melakukan pemeriksaan terhadap dirinya dan Iriana Jokowi.
"Untuk hasilnya, tanyakan kepada yang ngetes," jelas Jokowi.
Kendati demikian Jokowi tidak menjelaskan kapan dan dimana ia dan Iriana Jokowi melakukan cek kesehatan tersebut.
Pernyataan tersebut sekaligus menjadi penutup konferensi pers yang dilakukan pukul 15.00 WIB.
"Terima kasih saya kira cukup," ujarnya yang kemudian pergi meninggal para awak media.
Tidak hanya Jokowi, sebelumnya jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju dan pejabat RI juga telah melakukan tes tersebut.
Tes ini dilakukan setelah Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dinyatakan positif Covid-19.
Satu di antaranya yakni Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Baca: Efek Corona, Walkot Solo FX Rudy Tunjukkan Pengganti Salaman, Termasuk Finger Heart ala K-pop
Moeldoko terlihat mendatangi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta pada Senin (16/3/2020) pagi.
Setelah melakukan tes, Moeldoko mengatakan kondisinya baik-baik saja.
Ia mengaku tidak mengalami gejala seperti demam, batuk maupun pilek.
"Untuk menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, Alhamdulillah tidak ada (gejala)," ujar Moeldoko.
Dalam kesempatan itu, Moeldoko juga menjelaskan terkait serangkaian pemeriksaannya.
"Tadi diambil darah, berikutnya rontgen, terus diambil cairan (menunjuk hidung)" jelas Moeldoko.
Menhub RI Budi Karya Sumadi Positif Covid-19
Sebelumnya diketahui, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi positif terkena virus corona.
Hal ini disampaikan Wakil Kepala RS Kepresidenan RSPAD Gatot Subroto, Albertus Budi Sulistyo dalam konferensi pers di Kemensetneg, Sabtu (14/3/2020).
Budi Karya Sumadi positif virus corona dengan kasus nomor 76.
Saat ini, Menhub Budi Karya tengah dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto.
"Atas izin pimpinan pemerintah dan keluarga, pasien nomor 76 yang sedang dirawat di RS Gatot Subroto dan hasil lab positif untuk Covid-19," ujarnya yang dikutip dari Tribunnews.com.
Baca: Oknum Manipulasi Data dan Sebar Hoaks Pasien Corona di Sintang
Ia pun menuturkan bagaimana kronologi Menhub Budi Karya terkena virus corona.
"Jadi awalnya beliau dirawat di rumah sakit swasta, perkembangannya timbul sesak napas dan pemasangan beberapa alat medik," ujar Albertus.
"Saat ini, beliau kita rawat di RSPAD dan ada perkembangan kesehatan beliau," imbuhnya.
"Beliau adalah pejabat yang banyak melakukan kunjungan," ujar dia.
117 Pasien Positif Covid-19 di Indonesia
uru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto menjelaskan terkait penambahan kasus positif virus corona di Indonesia.
Yuri mengatakan pada Minggu (15/3/2020) siang, ia mendapat laporan bahwa terdapat 21 kasus baru yang terinfeksi virus ini.
"Dari pemeriksaan yang kami dapatkan mulai kemarin sore dan tadi siang terdapat 21 kasus tambahan positif corona," ujarnya yang dikutip dari siaran langsung dari metro tv, Minggu (15/3/2020).
"19 di Jakarta dan dua kasus lainnya di Jawa Tengah," imbuhnya
Sehingga total ada 117 kasus positif corona per siang hari ini.
Baca: Virus Corona Mewabah di Dunia, 7 Negara Ini Lakukan Lockdown
Yuri menuturkan ini merupakan hasil tracing dari kasus-kasus positif yang ada di Indonesia.
"Ini adalah kontak dekat dari kasus-kasus positif dengan yang pernah kami sampaikan kemarin," imbuhnya.
Lebih lanjut Yuri mengungkapkan terkait rentang usia dari 21 pasien postif virus corona ini.
"Tidak ada balita dan usia berkisar antara 70-an hingga 33 tahun," tegasnya.
"Pada umumnya, kondisinya adalah sakit ringan sedang gitulah yah," jelasnya.
"Tapi karena ini positif jadi harus dilakukan isolasi untuk mencegah penyebarannya," kata Yuri.
"Untuk perawatannya, ada di banyak rumah sakit di Jakarta dan Jawa Tengah," ungkapnya. (*)
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma/Inza Maliana)